"Abraham Samad pernah bilang jika saja di dunia pertambangan Indonesia kita bisa menghapus celah-celah korupsi, maka setiap warga negara Indonesia setiap bulannya bisa mendapat Rp 20 juta, tanpa kerja apa pun," ucap Mahfud.
"Itu yang dikatakan oleh Abraham Samad, jejak digitalnya (ucapan Abraham soal gaji Rp 20 juta) masih ada. Saudara bisa bayangkan berapa besar korupsi yang terjadi di dunia pertambangan ini. Ini menjadi alasan mengapa kita perlu melakukan reformasi," lanjutnya.
Sindir industri tambang yang banyak 'backing' politik
Tak hanya itu, Mahfud pun ikut menyindir soal industri tambang Indonesia yang kini sudah disusupi unsur politik.
"Tata kelola di pertambangan mineral dibayang-bayangi perspektif politik. Kadang kala, permainan (praktik korupsi) itu pun juga di-backing politik," beber Mahfud.
Sebut kasus korupsi di sektor lain dan dugaan mafia tambang
Pernyataan Mahfud MD tersebut baru mengungkap soal kasus korupsi di pertambangan, belum sektor lain seperti kehutanan, perikanan, dan lain sebagainya. Menurutnya, tak terbayangkan betapa 'gila' korupsi di Tanah Air.
"Itu baru (korupsi) di pertambangan. Itu belum kehutanan, belum perikanan, belum pertanian. Apalagi? Itu gilanya korupsi di negara kita ini," beber Mahfud.
Dalam kesempatan ini, juga mengungkap cerita dari Menteri ESDM Arifin Tasrif soal adanya mafia ekspor batu bara. Ekspor batu bara yang seharusnya dikirim ke Hong Kong, malah ditahan oleh mafia laut sehingga gagal melakukan pengiriman.
Baca Juga: Senada dengan Ariel, Aktivis Anti Korupsi Dukung Penahanan Tersangka SPI Unud
Ungkap pemerintah sering dituduh korupsi