Tonton Sidang Sambil Zikir di Belakang Menantu, Tangis Ibu AKPB Dody Pecah usai Anaknya Dituntut 20 Tahun Bui

Senin, 27 Maret 2023 | 13:29 WIB
Tonton Sidang Sambil Zikir di Belakang Menantu, Tangis Ibu AKPB Dody Pecah usai Anaknya Dituntut 20 Tahun Bui
Tonton Sidang Sambil Zikir di Belakang Menantu, Tangis Ibu AKPB Dody Pecah usai Anaknya Dituntut 20 Tahun Bui. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Endang Sri Wahyuningsih, ibu dari mantan Kapolres Bukit Tinggi AKBP Dody Prawiranegara menangis mendenga Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan tuntutan terhadap anaknya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Senin (27/3/2023). Dody dituntut 20 tahun penjara terkait kasus penilapan barang bukti sabu-sabu

Pantauan Suara.com, Endang duduk di belakang Rahma Darma Putri, istri Doddy di ruang persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Saat Jaksa membacakan tuntutan, keduanya terlihat saling berpegangan tangan.

Endang juga terlihat menepuk-nepuk pundak Rahma, sembari berzikir. 

Endang Sri Wahyuningsih (kerundung cokelat) Ibu AKPB Dody Prawiranegara menangis setelah jaksa membacakan tuntutan 20 tahun penjara kepada anaknya terkait kasus penilapan sabu-sabu. (Suara.com/Yaumal)
Endang Sri Wahyuningsih (kerundung cokelat) Ibu AKPB Dody Prawiranegara menangis setelah jaksa membacakan tuntutan 20 tahun penjara kepada anaknya terkait kasus penilapan sabu-sabu. (Suara.com/Yaumal)

Endang kemudian terlihat menangis sambil mengusap air matanya dengan tisu usai mendengar tuntunan yang dibacakan Jaksa.

AKBP Dody Dituntut 20 Tahun Penjara

Dalam tuntutannya, Jaksa menjatuhkan ancaman pidana kepada Dody selama 20 tahun penjara.

"Menjatuhkan pidana terdapat terdakwa Dody Prawiranegara selama 20 tahun, dan denda sebesar Rp 2 miliar subsider 6 bulan penjara dikurangi masa penahanan yang telah dijalani terdakwa," kata Jaksa.

Rakhma Darma Putri, istri Dody Prawiranegara jadi saksi di sidang. (Suara.com/Faqih)
Rakhma Darma Putri, istri Dody Prawiranegara jadi saksi di sidang. (Suara.com/Faqih)

Adapun hal yang meringankannya menurut Jaksa, yaitu mengakui perbuatannya. Sementara hal yang memberatkannya, kata Jaksa, Dody terbukti menukar barang bukti sabu menjadi tawas. Kemudian dia juga dianggap mencoreng nama baik Polri.

Baca Juga: Kasus Tilap Barbuk Sabu, AKBP Dody Prawiranegara Dituntut 20 Tahun Penjara

"Anggota Kepolisian RI dengan jabatan kepala polisi resor Bukit Tinggi, seharusnya memberantas, tapi terdakwa malah melibatkan diri sehingga tidak mencerminkan aparat penegak hukum yang baik di masyarakat," kata Jaksa.

Didakwa Jual Barbuk Sabu

Dalam persidangan sebelumnya, jaksa mendakwa Teddy bersama manta Kapolres Bukit Tinggi AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti alias Anita Cepu telah menjual barang bukti sabu.

Pada surat dakwaan disebutkan alasan Teddy memerintahkan Dody Cs menjual barang bukti sabu tersebut untuk bonus anggota.

Saat melancarkan aksi kejahatan ini, jaksa juga membeberkan sejumlah kode yang digunakan Teddy ketika memerintahkan Dody untuk menukar barang bukti sabu dengan tawas.

Jaksa menjelaskan bahwa kasus penilapan barang bukti sabu ini berawal ketika Dody melaporkan pengungkapan 41,387 kilogram sabu ke terdakwa Teddy pada 14 Mei 2022 melalui pesan WhatsApp.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI