"Lagipula tragedi Kanjuruhan sudah terjadi dari bulan Oktober 2022 tahun kemarin, kalian makai pitanya baru sekarang," lanjutnya lagi.
"Itupun pita buat kekecewaan timnas gak masuk Piala Dunia U-20 2023," timpal akun itu.
Akun tersebut sontak mengarahkan perhatian ke Tragedi Kanjuruhan yang hingga kini tak menemukan titik terang. Sebab, terdakwa polisi yang menembakkan gas air mata bisa bebas dari jeratan pidana.
"Ada 135 korban yang masih mencari keadilan dan terdakwanya di vonis bebas dan ringan," sesal akun itu.
"Buat gerakan kok kesannya buang-buang waktu dan gak ada gunanya. Heran ada aja yang memanfaatkan situasi seperti ini," pungkasnya.
Warganet berbondong-bondong kirim cibiran
Sontak, kolom komentar poster tersebut dibanjiri oleh warganet yang juga turut menitipkan keluh kesah serta luapan emosi mereka terhadap aksi yang mereka nilai tak berguna tersebut.
Seorang warganet mengolok-ngolok aksi tersebut hanya sekadar gimik.
"Wkwkwkwk, malah gimmick dan cuci tangan, emang federasi kocak," olok warganet.
Baca Juga: Efek RI Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Ganjar Kena Skakmat, Elektabilitas Berpotensi Tergerus
Warganet lain bahkan ada yang menyayangkan aksi tersebut menunjukkan para pemangku kepentingan yang gemar seremoni namun minim introspeksi.