5 Fakta Bullying Dokter, Tradisi Mendarah Daging Bikin Kemenkes Turun Tangan

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 21 Juli 2023 | 18:30 WIB
5 Fakta Bullying Dokter, Tradisi Mendarah Daging Bikin Kemenkes Turun Tangan
Ilustrasi bullying atau perundungan. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bak ATM berjalan, para calon dokter dirundung dengan cara diperas.

Budi memaparkan bahwa banyak calon dokter yang mengeluhkan bahwa mereka dipaksa menggelontorkan uang kepada para senior. Menkes mengungkap bahwa para dokter junior harus mengumpulkan uang dalam nominal jutaan, puluhan juta, ada yang terkadang sampai ratusan juta Rupiah.

Tak ayal, uang tersebut dikumpulkan untuk menyewa rumah yang akan digunakan oleh para senior. Rumah tersebut digunakan untuk kegiatan kumpul-kumpul dan rekreasi para senior.

Satu unit rumah tersebut bahkan dikontrakkan senilai Rp 50 juta pertahun.

Para calon dokter juga dipaksa memenuhi kebutuhan para senior bak seorang pembantu. Adapun mereka dipaksa untuk mengurus cucian hingga mengantar anak.

"Yang saya dengar adalah peserta didik ini digunakan sebagai asisten, sebagai pembantu pribadi. Laundry, nganterin anak, ngurusin parkir," ungkap Menkes Budi.

Dosen juga ikut peras para calon dokter

Kasus yang diterima Budi juga mengungkap bahwa oknum dosen kedokteran juga ikut merundung para calon dokter.

Ada beberapa oknum dosen yang memalak uang untuk membeli kamera Rp 40 juta, sebagaimana yang dilaporkan oleh seorang korban kepada pihak Kemenkes.

Baca Juga: Viral Bullying Dokter Senior ke Junior: Dari Ngurus Baju Kotor Sampai Patungan Ratusan Juta

Sebagaimana laporan seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis/PPDS yang diterima oleh Suara.com pada Kamis (20/7/2023), peserta PPDS dipalak uang yang diklaim sebagai uang biaya hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI