5 Fakta Misteri Mayat Wanita Berseragam Pramuka: Diikat Batu hingga Tenggelam di Sungai Pemalang

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 24 Agustus 2023 | 17:30 WIB
5 Fakta Misteri Mayat Wanita Berseragam Pramuka: Diikat Batu hingga Tenggelam di Sungai Pemalang
Ilustrasi jenazah perempuan. [elementsenvato/RawPixels_1]

Suara.com - Seorang mayat wanita mengenakan seragam Pramuka ditemukan oleh warga di aliran Sungai Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah. Mayat tersebut diketahui merupakan warga Pekalongan.

Keluarga korban pun menuntut keadilan atas kematian wanita berseragam Pramuka tersebut. Sang kakak, Kusmiyati, menyatakan tidak menyangka sang adik dibunuh dengan keji.

"Ya penginnya ya minta keadilan lah, bagaimana hukum harus berjalan, kami serahkan sepenuhnya ke pak polisi," kata Kusmiyati di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan pada Rabu (23/8/2023).

"Proses hukum dan segera terungkap pelakunya. Tetap, pokoknya minta keadilan seadil-adilnya," tandasnya.

Berkaitan dengan kasus tersebut, berikut sederet fakta misteri mayat wanita berseragam Pramuka.

Ditemukan luka dalam tubuh korban

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka dan dugaan kekerasan di jasad korban. Tak cuma menemukan kekerasan, pihak kepolisian kini tengah mencari tahu adanya dugaan pemerkosaan.

"Meninggal karena kekerasan. Jadi ya di situ saya tanya apakah ada unsur pemerkosaan, itu nanti akan disampaikan polisi ketika kita press release," kata Kepala Desa setempat, Kristiawan, yang menyampaikan pemeriksaan dari petugas medis.

Kematian dinilai tidak wajar

Baca Juga: Mengenal Tes HPV DNA Genotyping, Bantu Wanita Deteksi Virus HPV Penyebab Kanker Serviks

Pihak kepolisian juga menilai kematian korban berseragam Pramuka ini tidak wajar. Sebab, korban mengenakan seragam Pramuka serta jasadnya diberi pemberat dengan batu sebanyak 3 buah agar tenggelam di sungai.

Unsur pembunuhan pun diduga kuat. Jasad yang berseragam dinilai janggal karena korban sudah berusia 20 tahun dan bukan lagi seorang pelajar.

"Total batu ada 3. Berarti kaki, bagian badan, bagian tangan ada bekas lukanya," jelas Kristiawan.

Pamit berangkat kerja di hari Minggu

Kusmiyati menjelaskan adiknya awalnya pamit berangkat kerja kepada ornag tua di hari Minggu (20/8/2023) pagi. Korban bekerja di sebuah rumah makan.

Usai bekerja, korban pamit akan jalan-jalan terlebih dahulu. Korban pun membawa baju untuk ganti. Namun hingga Minggu tengah malam, tidak ada kabar dari korban. Ponsel korban juga tidak dapat dihubungi meski tersambung.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI