Klinik tempat Susanto ditempatkan tersebut tidak dapat diakses oleh masyarakat umum sehingga hanya para pekerja yang bisa ke klinik tersebut.
Awal Mula Terbongkar
Pengecekan itu dilakukan oleh staf bernama ka untuk memperpanjang masa kontrak kerja Susanto. Sebelumnya, Susanto memakai nama dr Anggi Yurikno sebagai nama samaran saat melamar.
Hal ini menjadi awal terbongkarnya penipuan yang dilakukan oleh Susanto pada saat mengirimkan berkas lamaran kepada Ika melalui WhatsApp.
Kemudian, Ika menemukan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan oleh Susanto atas nama dr Anggi Yurikno berbeda dengan foto berwajah Susanto.
Ika lalu kembali mengkroscek ke website, dan ternyata benar ditemukan perbedaan data Susanto. Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, ternyata berhasil terbukti bahwa Susanto bukanlah dr Anggi Yurikno yang dimaksud dalam Sertifikat Tanda Registrasi.
Ternyata, dr Anggi Yurikno yang namanya dipakai Susanto itu bekerja di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung.
Mengetahui hal tersebut, Ika kemudian langsung melaporkan kejadian ini kepada rekannya yang bernama Dadik Dwirianto. Keduanya lalu melakukan klarifikasi data untuk memastikan tentang hal tersebut.
Pada saat dihubungi, dr Anggi Yurikno terkejut karena ia merasa tidak pernah memberikan, meminjamkan, bahkan sampai memalsukan identitas kepada siapapun. Anggi Yurikno kemudian membenarkan bahwa berkas yang digunakan oleh dokter gadungan tersebut adalah miliknya.
Baca Juga: Dokter Gadungan RS PHC Surabaya Rugikan Rp262 juta, Modal Internet dan Scan Dokumen
Setelah mengetahui kebenaran yang ada, Ika bersama dengan rekan-rekannya bergegas langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan, dan akhirnya Susanto pun dilaporkan kepada kepolisian.