5 Fakta Banjir Demak dan Mitos Selat Muria yang Muncul Kembali

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 20 Maret 2024 | 16:11 WIB
5 Fakta Banjir Demak dan Mitos Selat Muria yang Muncul Kembali
Foto udara kondisi jalur pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengungsi kemudian menyebar di 17 lokasi pengungsian yang ada di Kudus.

4. Mulai Surut

Dinyatakan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah bahwa sebagian kabupaten dan kota di daerahnya yang mengalami banjir mulai surut. Meski demikian beberapa titik masih memiliki intensitas banjir tinggi, dan memerlukan penanganan lebih lanjut.

Kudus, Jepara, dan Demak, masih menjadi area yang termasuk dalam banjir intensitas tinggi.

5. Mitos Kembalinya Selat Muria

Menurut sejarah dan legenda, sebenarnya dahulu ada Selat Muria yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria. Selat ini menjadi area perdagangan yang ramai dan menjadikan area Demak, Jepara, Pati, dan Juwana sebagai kota perdagangan yang besar.

Di tahun 1657 kemudian endapan sungai yang bermuara di selat ini terbawa ke laut, sehingga Selat Muria semakin dangkal dan menghilang. Alhasil, Pulau Muria dan Pulau Jawa Menyatu. Banyak orang yang mengatakan bahwa banjir ini akan mengembalikan Selat Muria yang telah lama hilang meski hal ini belum terbukti secara penelitian.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

Baca Juga: Sejumlah Batu Nisan Makam Tionghoa Dijadikan Penutup Selokan di Semarang, Kok Bisa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI