Pihak pemerintah membela diri dengan mengatakan bahwa kenaikan pajak untuk menghindari negara gagal bayar utang.
Rencana kenaikan pajak ini diprotes keras oleh warga Kenya yang sepertiganya hidup di bawah garis kemiskinan. Rakyat Kenya makin marah karena gaya hidup pejabat yang meewah, sementara mereka dibebankan pajak dan diminta untuk hidup hemat.
Faktanya pejabat pemerintah Ruto hidup bergelimang harta. Terbaru, pada akhir Mei, Presiden Ruto menyewa jet pribadi yang perjalanan ke Washington. Aksi Ruto ini menimbulkan kecaman publik Kenya.
Menariknya, aksi demo dipelopori oleh kaum muda alias kaum Z di Kenya. Para gen Z Kenya ini memanfaatkan media sosial untuk kampanye melawan pemerintah.
Gerakan Occupy Parliament mulai gencar dikampanyekan kaum muda Kenya di sosial media. Kampanye ini muncul pada pertengahan Juni dan mendorong dua aksi demo awal.
"Saya pikir orang-orang di sini telah sampai titik kesabaran pada pemerintah, utamanya kaum muda," ujar peneliti Nanjala Nyabola.
"Kita telah mengalami perubahan besar di generasi muda. Anak-anak muda saling membahas tentang isi RUU Keuangan ini dan membuat mereka saling memobilisasi untuk menentang," jelasnya.
Dikatakan Nyabola, gerakan secara sistematis memang dipelopori Gen Z. Ia menyebut bahwa 60 persen penduduk di Kenya berusia di bawah 35 tahun.
Baca Juga: Kenya Rusuh! Warga Satu Negara Demo Protes Pajak Roti Naik