Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib melalui X menyampaikan, "Kesepakatan gencatan senjata di Lebanon adalah langkah penting untuk menghentikan peningkatan ketegangan di Timur Tengah."
“Kami menemukan gencatan senjata di seluruh wilayah, termasuk Gaza. Hanya dengan melanjutkan negosiasi solusi dua negara kita dapat membawa perdamaian. Warga sipil harus dilindungi,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon menyatakan, "... Saya juga menaruh harapan untuk gencatan senjata di Gaza, pelepasan semua sandera, dan akhir dari penderitaan parah yang dialami para warga di sana."
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyebut gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah sebagai "secercah harapan untuk seluruh kawasan."
“Gencatan senjata ini menunjukkan apa yang mungkin dicapai melalui jalur diplomasi: Kita juga sangat membutuhkan gencatan senjata di Gaza saat ini sehingga para sandera, termasuk warga Jerman, dapat dibebaskan,” ujarnya.
“...dan penderitaan serta kelaparan ratusan ribu orang, terutama perempuan dan anak-anak, dapat segera berakhir,” katanya.
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares melalui X juga menyampaikan bahwa pengumuman gencatan senjata di Lebanon adalah kabar baik bagi perdamaian dan keamanan.
“Sekarang, kita harus melanjutkan implementasi Resolusi 1701,” kata Albares.
Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp menyebut kesepakatan tersebut sebagai langkah penting untuk mengakhiri permusuhan dan mengurangi ketegangan di kawasan.
Baca Juga: Israel Sepakat Akhiri Perang di Lebanon, Netanyahu: Kami Akan Lenyapkan Hamas
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan, "Pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah adalah kabar yang sangat menggembirakan."
“Lebanon kini memiliki kesempatan untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas internal berkat berkurangnya pengaruh Hizbullah,” katanya.
Sebelumnya pada Selasa malam, kabinet keamanan Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Presiden AS Joe Biden memastikan bahwa Israel dan Lebanon telah menyepakati perjanjian itu, yang akan berlaku pada hari Rabu mulai pukul 04.00 waktu setempat (09.00 WIB).
“Kabinet Keamanan malam ini, dengan suara 10-1, menyetujui usulan Amerika Serikat untuk pengaturan gencatan senjata di Lebanon,” demikian bunyi pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.