Suara.com - Beredar di media sosial Facebook sebuah unggahan yang menyampaikan narasi bahwa Kementerian Pertanian atau disingkat Kementan akan mengimpor susu dari Vietnam sebanyak 1,8 ton. Susu itu nantinya akan disalurkan lewat program makan bergizi gratis.
Berikut narasi yang disampaikan:
“Beda nasib petani boyolali dan petani vietnam
Kirain suplai susunya bakal diambil dari peternak lokal, karena itu akan ikut membantu perputaran ekonomi dalam negri, harusnya bisa untuk mencicil hutang juga
Netizen menduga adanya indikasi permainan lahan bisnis, dan yang diuntungkan adalah tender kolega sendiri”
Lantas benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Hasil pemeriksaan tim cek fakta Antara menemukan fakta bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan tidak ada rencana untuk mengimpor 1,8 juta ton susu dari Vietnam sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Alih-alih mengimpor susu dari Vietnam, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Moch. Arief Cahyono mengatakan pihaknya lebih berfokus mengajak investor dari Vietnam untuk membangun industri sapi perah di tanah air.
Baca Juga: Waspada Timnas Indonesia, Striker Naturalisasi Vietnam Bisa Main di Piala AFF 2024
"Perlu ditegaskan bahwa Indonesia tidak merencanakan impor 1,8 juta ton susu dari Vietnam. Kebijakan yang diinisiasi oleh Kementan adalah mengundang investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan produksi susu nasional, bukan untuk mengimpor produk susu," kata Arief, seperti dikutip dari ANTARA.