Palestina Jadi Tempat Paling Berbahaya bagi Jurnalis, 54 Orang Tewas Sepanjang 2024

Bella Suara.Com
Kamis, 12 Desember 2024 | 16:16 WIB
Palestina Jadi Tempat Paling Berbahaya bagi Jurnalis, 54 Orang Tewas Sepanjang 2024
Motaz Azaiza Jurnalis Palestina (instagram.com/motaz_azaiza)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 54 jurnalis dilaporkan tewas di seluruh dunia sepanjang tahun 2024 saat menjalankan tugas atau karena profesi mereka, menurut laporan tahunan yang dirilis Reporters Without Borders (RSF) pada Kamis (12/12). Dari jumlah tersebut, 18 jurnalis dinyatakan tewas akibat serangan militer Israel, dengan 16 di Gaza dan dua lainnya di Lebanon.

Dalam laporannya, RSF menyebut Palestina sebagai tempat paling berbahaya bagi jurnalis.

“Palestina mencatat angka kematian tertinggi jurnalis dibandingkan negara mana pun dalam lima tahun terakhir,” kata RSF. Situasi ini disebut sebagai “pertumpahan darah yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah serangan tentara Israel di sekitar tenda-tenda pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza, Palestina, Senin (14/10/2024). [Eyad BABA / AFP]
Warga Palestina memeriksa kehancuran setelah serangan tentara Israel di sekitar tenda-tenda pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza, Palestina, Senin (14/10/2024). [Eyad BABA / AFP]

Sejak perang Gaza dimulai pada Oktober 2023, RSF mencatat bahwa lebih dari 145 jurnalis telah terbunuh, dengan 35 di antaranya tengah bertugas saat kejadian.

Baca Juga: Akankah Hamas Setuju Gencatan Senjata dengan Israel di Jalur Gaza? Media AS Soroti Hal Ini

RSF juga mengonfirmasi telah mengajukan empat pengaduan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terkait tuduhan kejahatan perang terhadap jurnalis yang dilakukan oleh militer Israel.

Israel membantah tudingan tersebut dan menolak laporan angka kematian yang dirilis. David Mercer, juru bicara pemerintah Israel, menyatakan, “Kami tidak menerima angka-angka ini. Kami tidak percaya bahwa data tersebut akurat.”

Namun, menurut RSF, banyak jurnalis menjadi korban serangan udara yang dilancarkan Israel, meskipun pihak militer berulang kali membantah target tersebut disengaja.

Selain di Gaza, laporan RSF juga mencatat sejumlah negara lain yang berbahaya bagi jurnalis di tahun 2024. Pakistan mencatat tujuh kasus kematian, disusul Bangladesh dan Meksiko dengan lima korban jiwa di masing-masing negara.

Laporan ini juga menunjukkan peningkatan tajam dalam jumlah jurnalis yang dipenjara di seluruh dunia. Hingga 1 Desember 2024, 550 jurnalis masih mendekam di balik jeruji besi, naik dari 513 pada tahun sebelumnya. Tiga negara dengan angka penahanan tertinggi adalah China, Myanmar, dan Israel.

Baca Juga: Bela Palestina, Irlandia Akan Lawan Israel: Mereka Lakukan Kejahatan Genosida di Gaza

Tidak hanya itu, RSF menyatakan bahwa 55 jurnalis saat ini masih disandera, sebagian besar oleh kelompok ISIS, sementara 95 lainnya dinyatakan hilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI