Korban Semarang
Aksi repsresif aparat kepolisian juga terjadi di Semarang Jawa Tengah. Seorang pelajar SMK 4 Semarang, bernama Gamma Rizkinata Oktafandi tewas usai ditembus timah panas polisi hanya karena motor yang dikendarai oleh Gamma bersenggolan di jalan dengan motor milik Aipda Robig Zaenuddin.
Usai membunuh, pihak kepolisian sempat berkelit jika polisi terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan melepaskan peluru ke arah korban lantaran korban melawan saat dibubarkan.
Gamma saat itu ditudung sebagai anggota gengster yang sedang terlibat bentrok dengan kelompok genster lainnya. Bocah 15 tahun ini dituding sebagai anggota geng Seroja yang saat itu sedang bentrok.
Namun, dari hasil penyelidikan, tidak ditemukan ada bukti tawuran di lokasi kejadian. Komnas HAM mengatakan, di lokasi kejadian yang terjadi hanyalah pembunuhan di luar hukum atau extra judicial killing.
Kekerasan saat Aksi Demontrasi
Saat membubarkan aksi demonstrasi aparat kepolisian juga tidak jarang melakukan aksi represif. Tembakan gas air mata hingga melayangkan pukulan menggunakan pentungan hal yang paling sering dilakukan oleh aparat.
Berdasarkan catatan Amnesty International, banyak mencatat aksi represif aparat pada pembubaran aksi demonstrasi di sejumlah wilayah Indonesia pada aksi demonstrasi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal ambang batas calon kepala daerah (Cakada) pada 22-29 Agustus 2024 lalu.
Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid Mengatakan, total ada sekitar 579 warga sipil yang menjadi korban tindak kekerasan pihak kepolisian, di 14 kota yang tersebar dalm 10 provinsi di IIndonesia. Adapun 14 kota tersebut diantaranya yakni Banda Aceh, Pekan Baru, Jambi, Jakarta, Kediri, Banjarmasin, Palu dan Makasar.
Baca Juga: Kekayaan Kombes Irwan Anwar, Eks Kapolrestabes Semarang Dicopot usai Kasus Penembakan Gamma
Usaman mengatakan, dari ratusan warga sipil yang menjadi korban kekerasan aparat kepolisian paling banyak yakni menjadi korban penangkapan, sebanyak 344 orang. Disusul dengan kekerasan fisik sebanyak 152 orang.