Rocky menyoroti disparitas yang masih terlihat di tengah kebijakan penghematan.
Ia menilai masyarakat semakin kritis terhadap kemewahan yang ditunjukkan pejabat dan penggunaan fasilitas negara yang tidak sesuai.
"Lalu lintas di Jakarta aja itu yang ngeong-ngeong tiap hari, ada mereka yang ingin dapat akses istimewa. Publik makin lama makin mampu mengekspresikan ketidaksukaannya pada privilege-privilege yang sebetulnya palsu," tegas Rocky.
Rocky menekankan bahwa kabinet juga harus menunjukkan sikap berhemat sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat yang terdampak.
"Kalau hanya presiden yang berupaya mengirimkan sinyal penghematan, rakyat mungkin merasa iya berhemat, tetapi juga kabinetnya harus berhemat," katanya.
Menurut Rocky, pemerintah perlu membangun harapan yang nyata dengan memberi contoh konkret yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
"Di harapan itu harus ada contoh yang dilihat langsung oleh rakyat," tutup Rocky.
Dengan situasi ekonomi yang tidak menentu, langkah pemerintah dalam memastikan kebijakan penghematan berjalan dengan baik perlu didukung oleh komunikasi yang jelas dan sikap kabinet yang mencerminkan efisiensi anggaran. (Kayla Nathaniel Bilbina)
Baca Juga: Sebut Program MBG jadi Pertaruhan Prabowo, Rocky Gerung: Jika Tak Ini Tak Berjalan, Maka...