Pihak Istana juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berita bohong yang mudah menyebar tanpa dasar jelas.
Hariqo menyatakan keyakinannya bahwa masyarakat tidak akan mudah percaya pada informasi yang tidak valid.
Hoaks Berulang
Ini bukan kali pertama Sri Mulyani menjadi sasaran hoaks serupa.
Pada Januari 2024, video lain menyebar dengan narasi bahwa ia mundur dari Kabinet Indonesia Maju akibat kontroversi pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Faktanya, video itu berasal dari tahun 2010, saat Sri Mulyani mengakhiri masa jabatannya di Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Video tersebut identik dengan arsip MetroTV berjudul "Momen Sri Mulyani Mengakhiri Masa Jabatannya dalam Rapat Paripurna Dok. 2010."
Kesimpulan
Hingga saat ini, tidak ada informasi resmi atau valid yang menyatakan Sri Mulyani mundur dari jabatan Menteri Keuangan di Kabinet Merah Putih.
Video yang diklaim sebagai bukti pengunduran dirinya pada 16 Maret 2025 adalah hoaks yang memanfaatkan rekaman lama untuk menyebarkan misinformasi.
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan memverifikasi informasi sebelum mempercayainya.
Baca Juga: Cek Fakta: Pemerintah Bubarkan PDIP karena Banyak Kader yang Korupsi
Profil Sri Mulyani
![Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. [Instagram Sri Mulyani]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/14/43846-menteri-keuangan-sri-mulyani-indrawati.jpg)
Sri Mulyani Indrawati lahir di Tanjung Karang (kini Bandar Lampung), Lampung, pada 26 Agustus 1962.
Ia adalah anak ketujuh dari pasangan Prof. Satmoko dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko, keduanya akademisi dari Universitas Negeri Semarang.
Sri Mulyani menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1986, kemudian meraih gelar Master of Science in Policy Economics (1990) dan Ph.D. in Economics (1992) dari University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat.
Karier profesionalnya dimulai sebagai akademisi di Universitas Indonesia, di mana ia pernah menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.
Ia juga menjadi konsultan di USAID dan Direktur Eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara (2002-2004).
Di Indonesia, ia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2004-2005) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebelum menjadi Menteri Keuangan (2005-2010).