Uni Eropa Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif Amerika Serikat

Tasmalinda Suara.Com
Selasa, 08 April 2025 | 21:41 WIB
Uni Eropa Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif Amerika Serikat
Negara-negara Uni Eropa. UE Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif dari Amerika Serikat

Suara.com - Uni Eropa atau EU tengah menyusun langkah strategis untuk memperkuat hubungan dagang dengan sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia, sebagai respons atas pemberlakuan tarif impor oleh Amerika Serikat.

Komisaris EU untuk Keamanan Perdagangan dan Ekonomi, Maros Sefcovic, menyampaikan bahwa penguatan kerja sama ekonomi dengan mitra non-tradisional ini merupakan bagian dari upaya diversifikasi dan stabilisasi rantai pasok Uni Eropa di tengah dinamika global yang semakin tidak menentu.

Dalam konferensi pers usai rapat darurat Dewan Perdagangan Luar Negeri EU pada Senin (7/4), Sefcovic menegaskan bahwa Uni Eropa tidak hanya akan menempuh jalur diplomasi dan negosiasi dengan Washington, tetapi juga aktif menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan negara-negara berkembang di Asia.

Indonesia menjadi salah satu negara prioritas mengingat posisinya sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan mitra strategis dalam rantai pasok global, terutama di sektor energi, pertanian, dan manufaktur.

Selain Indonesia, EU juga akan memperkuat kemitraan dagang dengan India, Thailand, Filipina, serta negara-negara Teluk, yang selama ini memainkan peran penting dalam pasokan energi dan komoditas utama.

Langkah ini menandakan perubahan arah kebijakan dagang Uni Eropa yang lebih terbuka dan tanggap terhadap realitas geopolitik dan ekonomi saat ini, di mana blok perdagangan besar seperti AS, China, dan Uni Eropa saling berlomba untuk memperluas pengaruhnya lewat diplomasi ekonomi.

Para negosiator EU juga akan dimintai masukan untuk mempercepat pembahasan soal perdagangan bebas dengan negara-negara tersebut, kata dia.

Menurut Sefcovic, tarif impor AS saat ini berdampak pada produk ekspor EU senilai 380 miliar euro (sekitar Rp6.584 triliun), atau sekitar 70 persen dari total nilai ekspor, dengan besaran tarif 20–25 persen.

“Situasi perdagangan dengan AS, mitra terpenting kami, saat ini berada pada i titik kritis,” kata Sefcovic.

Baca Juga: Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina

Dia menambahkan bahwa EU berupaya memulai pembicaraan secara terbuka dan jujur dengan pemerintah AS.

Dia menegaskan bahwa EU dan AS menghadapi tantangan yang sama dalam persaingan di bidang semikonduktor dan akses ke bahan-bahan tambang penting, sehingga kerja sama keduanya “akan menciptakan pasar Trans-Atlantik yang bermanfaat bagi kedua pihak."

EU telah mengajukan tawaran yang signifikan untuk menghapus tarif atas mobil dan semua produk industri, kata Sefcovic.

Namun, meski bersedia melakukan negosiasi, EU tidak akan menunggu "selamanya," kata dia.

“EU tetap terbuka dan lebih memilih negosiasi, tetapi kami tak akan menunggu selamanya tanpa adanya kemajuan yang berarti,” katanya, menambahkan.

Sampai kemajuan itu terlihat, EU akan menjalankan tiga strategi, yang salah satunya adalah memperkuat perdagangan dengan kawasan lain, termasuk Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI