Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dokter kandungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Menurutnya, tindakan asusila yang dilakukan oknum dokter tersebut sama sekali tidak mencerminkan etika seorang dokter, tapi justru seperti penjahat.
"Tindakan dokter di Garut tentu membuat saya dan kita semua marah. Aksinya bukan mencerminkan seorang dokter, tapi malah seperti penjahat. Saya minta aparat kepolisian mengusut serius kasus ini," kata Nihayatul kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).
Ia menegaskan, dokter adalah tumpuan masyarakat dalam konteks kesehatan. Mereka juga telah disumpah memberikan pelayanan kesehatan dengan baik, bukan justru bertindak asusila.
"Mereka itu kan disumpah, ada kode etik kedokteran. Tidak mudah menjadi dokter, tapi kalau tindakannya justru asusila ya tentu saja itu bukan cerminan dokter, malah mengkhianati sumpahnya sendiri," ujarnya.
Untuk diketahui, perbuatan tidak senonoh oknum dokter berinisial I tersebut diperkirakan terjadi pada 2024 yang lalu. Aksi bejatnya itu mencuat lantaran terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
Dalam video itu dr. I nampak sedang melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) terhadap seorang pasien. Korban terbaring dalam kondisi bagian perut terbuka untuk USG.
Namun tak berselang lama, tangan dokter tersebut diduga mengarah ke dada hingga membuat korban bereaksi dengan mencoba menepisnya.
Sebelumnya Anggota DPR RI Ahmad Sahroni juga buka suara dan mendesak agar pelaku segera ditangkap.
Baca Juga: Dewi Perssik Bungkam Netizen yang Tuding Dirinya Mandul: Ingat, Hukum Tabur Tuai Itu Ada
Dalam unggahannya di akun instagram pribadinya politikus Partai Nasdem ini memention pihak berwajib supaya menindak dugaan pelecehan yang dilakukan oleh dokter kandungan di Garut.

"Ni Polda Jabar @divisihumaspolri @humaspoldajabar @humas_jabar @polresgarut ini sangat WAJIB ditangkep... Gak bisa didiamkan," tulisnya sebagai caption dikutip Selasa (15/4/2025).
Dari unggahan Sahroni didapatkan informasi jika kasus dugaan pelecehaan oknum dokter ini sudah dilaporkan sejak beberapa bulan lalu, namun belum ada tindak lanjutnya.
Publik berharap pelaku dapat diciduk untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Harus viral biar diusut tuntas!!!," sentil warganet. "Tangkep dan proses kode etik," sahut yang lain. "Wah ini harus diberi salam olahraga dulu si ini," tulis warganet.
Bikin Murka
drg. Mirza Mangku Anom mengecam tindakan pelaku yang melecehkan pasien. Sebagai sesama dokter, ia menyempaikan kekesalannya melihat rekan sejawat berbuat keji.
Terlebih, ia mengklaim telah mengantongi semua bukti yang lengkap sehingga tidak pelaku tak bisa membantahnya.
"Tolonglah bekerja secara profesional dan bermartabat. Ini semua bukti aku punya lengkap lho. Rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya dan aku selalu kesal melihat yang begini-begini," ungkapnya dalam unggahan Story Instagram.
Diduga pelaku sebelumnya juga mengikuti akun media sosial drg. Mirza. Namun kini drg. Mirza tak peduli dengan hal itu.
"Masih ingat kan dok, kalau aku gampang marah untuk urusan yang begini? Aku tahu kamu teryata follow aku sudah sejak lama dan maaf aku sama sekali tidak peduli," tuturnya.
drg. Mirza pun mengungkap adanya kejanggalan saat pemeriksaan USG terhadap pasien yang dilakukan oleh pelaku seperti yang terlihat dari CCTV. Semestinya, ada perawat atau bidan yang ikut mendampingi ketika USG.
"Ini kok praktik gak didampingi perawat/bidan sih? Terus itu tangannya sampai masuk-masuk ke situ," tandasnya.
"Jika memang ada pemeriksaan di area bawah payu*dara, kan bisa minta pasiennya sendiri yang menaikkan atau bisa minta ke perawat atau bidan," sambungnya.
Dengan segala bukti yang terekam, menurut drg. Mirza kejadian dugaan pelecehaan mustahil terjadi jika alasanya tak disengaja.
"Dari durasi video tadi lama lho, jadi gak bisa dikatakan ketidaksengajaan," kata dia.