Suara.com - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menyebutkan kolaborasi regional ASEAN mesti terus ditingkatkan demi mewujudkan ASEAN sebagai jangkar perdamaian dan keseimbangan kawasan.
"Termasuk peningkatan kolaborasi di ASEAN sebagai jangkar perdamaian dan keseimbangan sehingga hubungan baik ini harus kita jaga," beber Ibas dalam keterangannya sebagaimana dikutip pada Jumat (25/4/2025).
Pernyataan itu disampaikan Ibas ketika bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia, Singapura, Rabu (23/4/2025).
Ibas menyebut peningkatan kolaborasi regional ASEAN lebih diarahkan untuk menciptakan ekosistem perdagangan serta investasi demi kepentingan kemajuan Indonesia, termasuk mendukung kemandirian pangan, energi dan kelestarian lingkungan.

Ibas juga menekankan pentingnya Indonesia memperkuat diplomasi kebangsaan guna menghadapi berbagai tantangan geopolitik dan ekonomi global saat ini, mulai dari belum berakhirnya perang Rusia-Ukraina, menegangnya kondisi Timur Tengah, hingga dinamika Laut China Selatan.
"Serta isu strategis lainnya berkaitan dengan keamanan siber, rantai pasok global dan transformasi energi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi negara ASEAN, ditambah lagi saat ini ada perang tarif dan tensi perang ekonomi semakin terasa," ucapnya sebagaimana ditulis dari Antara, Jumat (25/4/2025).
Menurut Ibas, dengan berbagai macam gejolak, tantangan, dan dinamika global maka semakin mempertegas urgensi bagi Indonesia untuk meningkatkan diplomasi, menggali potensi, dan mencari peluang-peluang kerja sama yang lebih beragam.
"Maka, kita, Indonesia perlu mencari peluang yang berbeda-beda. Negosiasi tetap kita lakukan, kerja sama strategis kita perluas dalam konteks million friends and zero enemy,” ujar putra kedua mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Dalam kesempatan itu, Ibas juga menegaskan pentingnya peran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dalam memberikan pelayanan dan pengawasan bagi lebih dari 200 ribu lebih masyarakat Indonesia di Singapura.
Baca Juga: Tak Gentar Dipolisikan, Dokter Tifa Siap Lawan Balik Jokowi soal Isu Ijazah Palsu: Tagih Janji Ini!
"Selain itu, tentu kami juga akan terus mendorong agar kedutaan Singapura yang saat ini yang telah melakukan banyak hal tetap memperhatikan pelayanan, pengawasan, perlindungan dan pembinaan untuk masyarakat kita yang ada di Singapura," beber politisi Partai Demokrat tersebut.

Wakil Ketua MPR tersebut menegaskan pula bahwa diplomasi kebangsaan bukan hanya urusan pemerintah dan diplomat, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa, termasuk lembaga-lembaga negara.
"Dalam semangat itulah kunjungan kami ini untuk lebih mempererat sinergi antara diplomasi formal yang dijalankan KBRI dengan diplomasi kebangsaan oleh MPR RI, baik dialog, pertukaran gagasan, maupun kerja sama strategis lainnya," beber Ibas Yudhoyono.
Ibas mengatakan kerja sama dengan Singapura sebagai mitra dagang kedua terbesar di Indonesia, perlu diarahkan ke beberapa sektor prioritas.
"Menjadi sumber investasi asing terbesar selama beberapa tahun terakhir. Dalam konteks geo-ekonomi, kerja sama kita kini harus bergerak menuju arah yang lebih maju, meliputi sektor energi hijau, ekonomi digital, hingga kolaborasi dalam membangun ekosistem industri berbasis teknologi tinggi,” papar Ibas.
Ibas juga mengharapkan adanya sinergi yang terjalin antara MPR RI dan KBRI Singapura dapat terus ditingkatkan demi memperkuat posisi Indonesia di percaturan internasional.