Trenggono yang berkunjung pada 11 April menyebut kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Jokowi. Kata dia, meski Jokowi sudah tidak menjabat sebagai presiden, tapi tetap dianggapnya sebagai bos.
"Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya. Saya sehat, beliau sehat dan minta arahan-arahan. Banyak sekali saya harus belajar. Ya kemajuan KKP," tuturnya.
Isu matahari kembar pun pertama kali disampaikan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
"Yang pertama tentu silaturahmi tetap baik, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar," kata Mardani, Jumat (11/4) lalu.
Dia mengingatkan, kepala negara saat ini adalah Prabowo Subianto. Meski Prabowo, katanya, tak akan tersinggung dengan kunjungan para menteri ke kediaman Jokowi.
"Jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua gitu," ujarnya.
Tanggapan Istana
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan tidak ada matahari kembar. Menurutnya kunjungan sejumlah menteri ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi sebatas silaturahmi Lebaran.
"Oh enggak ada lah itu. Kalaupun mohon maaf ya, ada para menteri yang sowan silaturahmi kepada Bapak Presiden Jokowi, saya kira itu wajar-wajar saja. Sebagai presiden, sebagai kepala nsgara, kepala pemerintahan yang menjabat dua periode, ya dalam suasana Lebaran kan wajar-wajar saja bersilaturahmi," kata Prasetyo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/4/2025).
Baca Juga: Rocky Gerung Puji Purnawirawan TNI Desak Gibran Lengser: 'Batin Mereka Masih Sangat Berani!'
Prasetyo lantas menegaskan bahwa Presiden Prabowo tidak terganggu sama sekali dengan silaturahmi anggota Kabinet Merah Putih ke rumah Jokowi. Prabowo memandang kunjungan tersebut hanya silaturahmi Lebaran.