Suara.com - Letnan Jenderal atau Letjend TNI Kunto Arief Wibowo, putra dari Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno, kembali menjadi sorotan usai namanya tercantum dalam mutasi jabatan terbaru jajaran TNI.
Mutasi yang diumumkan pada 30 April 2025 melalui Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 itu menempatkan Letjen Kunto sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), menggantikan jabatannya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.
Yang menarik perhatian publik, Letjen Kunto baru menjabat sebagai Pangkogabwilhan I sejak 7 Januari 2025, atau baru sekitar empat bulan.
Perpindahan jabatan yang tergolong cepat ini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan publik dan pengamat militer, terlebih mengingat posisi Pangkogabwilhan merupakan salah satu jabatan strategis dalam struktur pertahanan nasional.
Sebagai perwira tinggi yang dikenal berintegritas dan memiliki rekam jejak panjang di berbagai kesatuan, keputusan mutasi ini tentu mengundang perhatian.
Di sisi lain, publik juga menyoroti bagaimana dinamika internal TNI kini berkembang di bawah kepemimpinan Jenderal Agus Subiyanto.
Profil Singkat Letjen Kunto Arief Wibowo
Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo lahir di Malang, Jawa Timur, pada 15 Maret 1971.
Ia merupakan putra dari tokoh militer dan negarawan senior Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno, yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia.
Baca Juga: Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
Kunto menempuh pendidikan militernya di Akademi Militer dan lulus pada tahun 1992 dari kecabangan infanteri, yang dikenal sebagai pasukan garis depan dalam struktur TNI AD.
Sejak lulus, Kunto meniti karier militer dengan menduduki berbagai posisi penting dalam tubuh TNI Angkatan Darat.
Jabatan strategis yang pernah diembannya antara lain Komandan Korem 44 Gapo/Palembang, Komandan Korem 032/Wirabraja, Komandan Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden), Panglima Kodam III/Siliwangi, hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan prajurit, memiliki pendekatan kepemimpinan yang humanis, serta aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan selama menjabat di berbagai daerah.
Selain meniti karier militer melalui jalur komando dan lapangan, Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo juga memiliki latar belakang pendidikan militer yang solid.
Ia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada tahun 2007, sebuah institusi pendidikan strategis yang diperuntukkan bagi perwira menengah TNI AD sebagai persiapan untuk menduduki jabatan-jabatan penting di lingkungan militer.
Pendidikan di Seskoad membekali Kunto dengan wawasan taktik, strategi, dan kepemimpinan tingkat lanjut yang semakin mengukuhkan kapasitasnya sebagai perwira berkualitas.
Tidak berhenti di situ, pada tahun 2018 Kunto juga mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas), yang merupakan lembaga tertinggi dalam pengembangan wawasan kebangsaan, geopolitik, serta strategi pertahanan dan keamanan negara.
Pendidikan ini menjadikannya tidak hanya piawai dalam aspek militer, tetapi juga memahami dinamika nasional, regional, dan global yang memengaruhi stabilitas negara.
Kombinasi antara pengalaman lapangan dan pendidikan strategis inilah yang membuat Letjen Kunto dikenal sebagai perwira berpengalaman, terdidik, serta berwawasan —dan sering dianggap sebagai aset penting dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia.
Karier cemerlang dan latar belakang keluarganya membuat Letjen Kunto kerap disebut-sebut sebagai salah satu perwira tinggi yang berpotensi menempati posisi strategis di masa depan dalam struktur TNI.
Mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo menjadi sorotan publik, terutama setelah ayahnya, Try Sutrisno, disebut-sebut terlibat dalam Forum Purnawirawan TNI-Polri yang mengusulkan pencopotan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui mekanisme Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) .
Dengan pengalaman dan rekam jejak yang mumpuni, Letjen Kunto Arief Wibowo diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peran barunya sebagai Staf Khusus KSAD.