Geram Namanya Dicatut, Legislator NasDem Minta Petani Waspada Penipuan Berkedok Bantuan Pertanian

Selasa, 06 Mei 2025 | 20:06 WIB
Geram Namanya Dicatut, Legislator NasDem Minta Petani Waspada Penipuan Berkedok Bantuan Pertanian
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rajiv. [HO/Rans Cilegon FC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rajiv, mengecam keras pencatutan namanya dalam aksi penipuan bermodus bantuan pertanian yang menyasar petani di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Politikus muda yang kini duduk di Komisi IV DPR RI itu menegaskan tidak pernah meminta imbalan apapun terkait penyaluran bantuan pemerintah kepada petani.

Kasus ini mencuat setelah Rajiv menerima sejumlah laporan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di wilayah pemilihannya, yakni Dapil Jawa Barat II.

Para pelaku dilaporkan mengaku sebagai perwakilan Rajiv atau pihak yang berafiliasi dengannya.

Mereka menawarkan alat dan sarana produksi pertanian, namun dengan syarat penerima harus mentransfer sejumlah uang sebagai "biaya pengurusan".

“Saya tegaskan, saya tidak pernah meminta imbalan dalam bentuk apapun kepada petani untuk mendapatkan bantuan. Jika ada yang mengaku bisa menyalurkan bantuan atas nama saya dan meminta uang, itu jelas penipuan,” tegas Rajiv saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (6/5/2025).

Modus penipuan dengan mengatasnamakan pejabat publik sebenarnya bukan hal baru.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, modus ini berkembang dengan menyasar kelompok masyarakat tertentu yang dianggap rentan, termasuk petani dan nelayan.

Dengan iming-iming bantuan alat pertanian, pupuk, atau bibit gratis, pelaku mengincar keuntungan pribadi dengan cara licik.

Baca Juga: Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran

Rajiv menilai praktik semacam ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng nama baik wakil rakyat yang selama ini bekerja memperjuangkan hak-hak petani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI