"Kita akan tetap melakukan pertama, kalau memang ada pidana otomatis ranahnya kepolisian misalkan ada korban dan terekam CCTV."
Sementara Satpol PP akan fokus pada upaya pencegahan melalui pendekatan sosial di tingkat lokal.
"Kemudian kalau dari kami pembinaan melalui para camat, lurah, RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama jangan sampai terjadi kembali tawuran itu," ucapnya.
Saat ditanya soal isu pelaku tawuran akan dibina di barak militer, Satriadi enggan memberi kepastian.
"Tawuran ini kadang-kadang meletupnya nggak bisa diprediksi di mana terjadinya sumbernya bagaimana kita bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjadi tawuran. (Dilakukan pembinaan di barak militer) bukan ranah saya untuk menjelaskan itu, bukan ranah saya," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginstruksikan agar Satpol PP tidak bersikap lunak terhadap pelaku tawuran.
Ia meminta Kasatpol PP Satriadi Gunawan untuk bertindak tegas dan bersinergi dengan aparat kepolisian.
"Tawuran, tadi pagi saya sudah menelpon Kepala Satpol PP, Satriadi Gunawan saya minta dalam hal ini kita tidak boleh ragu-ragu. Kita harus menindak tegas siapapun yang melakukan tawuran itu dan harus bekerjasama juga dengan aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian," kata Pramono di Cikini, Menteng, Jumat 9 Mei 2025.
![Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di daerah Karawang, Jawa Barat, Selasa 6 Mei 2025. [ANTARA/Lifia Mawaddah Putri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/06/29518-gubernur-dki-jakarta-pramono-anung-wibowo.jpg)
Sebagai catatan, bentrok antarwarga di Manggarai pertama kali pecah pada Minggu (4/5) dan kembali terjadi pada Selasa 5 Mei 2025.
Baca Juga: Anak SD Terlibat Tawuran di Depok, Menteri PPPA Minta Sekolah Evaluasi
Dalam insiden tersebut, warga kerap menggunakan senjata tajam, bambu, batu, hingga petasan. Mereka juga memblokade jalan, mengganggu arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian.