"Ini akibat dari kesalahan prediksi petugas. Dikiranya satu ledakan cukup, ternyata ada amunisi yang meledak belakangan dan menimbulkan korban," tambahnya.
Nantinya, TB Hasanuddin menegaskan pentingnya menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga untuk menyempurnakan prosedur peledakan amunisi, terutama yang bersifat kadaluarsa, agar kejadian serupa tidak terulang.
Sebelumnya diberitakan,
Ledakan dahsyat terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) pada Senin 12 Mei 2025 pagi.
Dalam insiden ledakan tersebut, tercatat 11 orang tewas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ledakan dahsyat yang menyebabkan belasan orang meninggal tersebut terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara.
Korban yang meninggal dan luka-luka dalam peristiwa tersebut saat ini sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Garut setelah dinyatakan kondusif usai ledakan terjadi sekira jam 09.30 WIB.
Korban yang dilaporkan meninggal ditemukan dalam kondisi tubuh yang mengenaskan sehingga menyulitkan proses identifikasi awal.
![Ilustrasi peledakan bom di Kawasan Garut Selatan, Jabar pada Senin 12 Mei 2025. [Tangkapan layar media sosial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/12/47092-ilustrasi-peledakan-bom.jpg)
Bedasarkan informasi yang diperoleh korban terdiri dari personel militer dan warga sipil yang berada di sekitar lokasi saat peristiwa terjadi.
Baca Juga: Ledakan Garut Tewaskan 13 Orang: Kadispenad Ungkap Detik-Detik Penyusunan Detonator!
Berikut adalah data sementara nama-nama korban yang telah berhasil diidentifikasi: