Ia merinci korban dari TNI AD yang meninggal, di antaranya Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Kops Peralatan Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Kops Peralatan Anda Rohanda, serta dua orang anggota Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Ketendarat Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan.
Sementara di kalangan masyarakat sipil, tercatat ada sembilan orang.
"Yaitu saudara Agus, saudara Ipan, saudara Anwar, saudara Yus, saudara Iyus Rijal, saudara Toto, saudara Rustiawan, saudara Endang," kata Wahyu.
Wahyu mengatakan saat ini semua korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
Lokasi Masih Steril
Wahyu mengatakan saat ini TNI AD tengah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi peledakan. Pengamanan dilakukan sampai benar-benar aman untuk masyarakat sekitar.
"Saat ini lokasi masih disterilkan oleh petugas karena dikhawatirkan masih ada beberapa bahan yang berbahaya atau perlu diamankan," kata Wahyu.
Lahan Milik BKSDA
Wahyu menyampaikan bahwa lahan yang menjadi lokasi pemusnahan amunisi afkir merupakan lahan milik BKSDA Kabupaten Garut.
Baca Juga: Ledakan Garut, Komisi I DPR Duga Ada Kesalahan Predisi Peledakan Amunisi Kadaluarsa
Ia berujar lokasi yang jauh dari pemukiman qarga tersebut juga sudah rutin menjadi tempat pemusnahan amunisi afkir.