Madu + Kunyit: Rahasia Dokter Sembuhkan GERD dan Tukak Lambung Secara Alami

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 25 Mei 2025 | 20:49 WIB
Madu + Kunyit: Rahasia Dokter Sembuhkan GERD dan Tukak Lambung Secara Alami
Ilustrasi teh jahe. Lebih dari sekadar ramuan tradisional, jamu adalah warisan budaya yang sarat dengan filosofi kesehatan [Suara.com/Shutterstock/akepong srichaichana]

Suara.com - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, kembali mengingatkan pentingnya memahami konsep jamu.

Sebagai penyeimbang sistem tubuh, terutama sistem pencernaan. Pesan tersebut disampaikannya dalam acara peringatan Hari Jamu Nasional yang digelar secara daring pada Minggu (23/5/2025).

“Jamu itu konsepnya balance and harmony. Ia membantu menyeimbangkan sistem tubuh dan menciptakan harmoni dengan lingkungan sekitar,” ujar dr. Inggrid.

Lebih dari sekadar ramuan tradisional, jamu adalah warisan budaya yang sarat dengan filosofi kesehatan.

Dalam pandangan dr. Inggrid, jamu mencerminkan pandangan hidup nenek moyang Indonesia yang memprioritaskan keseimbangan antara tubuh manusia dengan alam.

Jamu untuk Pencernaan: Kembali ke Akar Kesehatan Tradisional

Dalam penjelasannya, dr. Inggrid menekankan bahwa banyak jenis jamu tradisional Indonesia yang terbukti mendukung fungsi sistem pencernaan.

Beberapa di antaranya adalah:

-Kunyit Asam: Membantu mengatasi keluhan pramenstruasi dan memperlancar pencernaan.

Baca Juga: Jamu Pahitan Jadi Alternatif Sehat, Redam Efek Makanan Tinggi Karbohidrat Saat Idul Adha

-Sinom: Efektif dalam meningkatkan kinerja sistem pencernaan secara umum.

-Pahitan: Cocok untuk meredakan keluhan seperti perut kembung, begah, dan menurunnya nafsu makan.

-Beras Kencur dan Cabe Puyang: Dikenal luas sebagai jamu gendong yang memberikan efek menenangkan sekaligus membantu metabolisme tubuh.

-Kunci Suruh: Memiliki manfaat antiseptik ringan yang membantu menjaga kebersihan saluran pencernaan.

Menurutnya, jamu-jamu ini telah digunakan secara turun-temurun, dan manfaatnya semakin diperkuat oleh bukti ilmiah modern.

Peran Madu: Bahan Alami Berbasis Hewani yang Dukung Pencernaan

Selain tanaman obat, dr. Inggrid juga menyoroti madu sebagai bahan alami yang sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan.

Ia menyebut madu memiliki beberapa sifat penting, antara lain:

-Antioksidan

-Anti-inflamasi

-Viskositas tinggi

Sifat-sifat tersebut berperan dalam melindungi mukosa lambung dan saluran cerna, menjadikan madu sebagai solusi alami yang sangat efektif bagi penderita:

-Gastritis

-GERD

-Tukak lambung

Ia bahkan menyarankan kombinasi madu dan kunyit sebagai solusi alami berbasis bukti ilmiah.

Kandungan kurkuminoid dalam kunyit terbukti membantu mengatasi peradangan serta mendukung regenerasi jaringan pada saluran cerna.

“Kalau dikombinasikan, madu dan kunyit ini menjadi ramuan yang sangat kuat untuk menyembuhkan gangguan pencernaan secara alami dan aman,” ujar dr. Inggrid.

Jamu Modern: Berbasis Ilmiah dan Punya Potensi Global

dr. Inggrid menekankan bahwa jamu bukan sekadar warisan tradisional, tetapi kini juga telah menjadi produk berbasis ilmiah yang diakui secara global.

Menurutnya, jamu yang diolah secara modern dan memiliki izin edar dapat memberikan manfaat luas dan bisa dipertanggungjawabkan secara klinis.

"Jamu termasuk herbal yang diteliti di banyak negara. Jadi evidence-nya itu pembuktiannya sudah kuat banget," jelasnya.

Dengan semakin banyak penelitian dan jurnal ilmiah yang membuktikan khasiat jamu, masyarakat kini semakin yakin menggunakan produk herbal sebagai bagian dari gaya hidup sehat sehari-hari.

BPOM: Jamu Harus Menjadi Produk Bernilai Tinggi

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan POM, Mohamad Kashuri, menambahkan bahwa jamu harus diangkat dari sekadar objek penelitian menjadi produk bermanfaat, aman, dan berdaya saing tinggi.

Ia mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh para pengembang obat tradisional dalam menjadikan jamu sebagai representasi kearifan lokal yang teruji secara ilmiah.

“Jamu tidak sekadar ramuan, tetapi juga cerminan budaya yang diwariskan turun-temurun. Kini semakin banyak seminar dan jurnal ilmiah yang membahas jamu sebagai potensi besar dalam dunia obat tradisional,” ujar Kashuri.

BPOM, lanjutnya, terus mendukung pengembangan jamu melalui regulasi yang jelas dan fasilitas riset.

Tujuannya adalah agar jamu bisa menembus pasar nasional dan internasional sebagai produk herbal berkualitas tinggi yang berbasis evidence.

Jamu Sebagai Gaya Hidup Sehat Masa Kini

Seiring meningkatnya tren gaya hidup sehat dan kembali ke alam, jamu kini tidak lagi dipandang sebelah mata.

Banyak masyarakat mulai menjadikan jamu sebagai bagian dari rutinitas harian untuk menjaga keseimbangan tubuh, khususnya dalam menjaga kesehatan pencernaan.

Dengan berbagai manfaat yang telah terbukti secara empiris dan ilmiah, jamu diyakini akan semakin mendapat tempat di tengah masyarakat modern yang mendambakan solusi alami dan aman untuk berbagai keluhan kesehatan.

Jamu bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga solusi kesehatan berbasis ilmiah.

Dengan manfaat besar terhadap sistem pencernaan, jamu seperti kunyit asam, sinom, dan pahitan, hingga madu alami telah terbukti membantu menjaga kesehatan saluran cerna.

Didukung oleh pernyataan ahli seperti dr. Inggrid Tania dan lembaga otoritatif seperti BPOM, jamu kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi produk unggulan nasional dengan daya saing global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI