Belum 100 Persen Yakin, Relawan Bara JP Sebut Jokowi Masih Mikir-mikir Jadi Ketum PSI

Jum'at, 13 Juni 2025 | 14:44 WIB
Belum 100 Persen Yakin, Relawan Bara JP Sebut Jokowi Masih Mikir-mikir Jadi Ketum PSI
Presiden Jokowi disebut masih menimbang-nimbang untuk menjadi Ketua Umum PSI. (Instagram)

Suara.com - Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) meyakini bahwa Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi masih menimbang-nimbang untuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. 

Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP Bara JP, Boy Nababan usai menyambangi Jokowi di Solo pada Selasa 6 Juni 2025 lalu. 

"Pak Jokowi masih menimbang-nimbang," kata Boy kepada Suara.com, Jumat 13 Juni 2025. 

Ia tidak memungkiri bahwa sejumlah kader PSI memang sudah meminta Jokowi sebagai ketua umum. 

"Pak Jokowi posisinya diminta (oleh mayoritas kader atau pengurus untuk pimpin PSI)," katanya. 

Sementara itu, ia menegaskan bahwa secara moril Bara JP mendukung apa pun partai politik yang dipilih oleh Jokowi. 

"Secara moril Bara JP akan tetap mendukung apapun partai politik yang dipilih oleh pak Jokowi, termasuk apabila pak Jokowi memilih untuk berlabuh di PSI," pungkasnya. 

Sebelumnya, Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina mengaku senang dengan sinyal kuat yang dikirim Presiden ketujuh RI Joko Widodo alias Jokowi untuk bergabung ke partai lambang mawar itu.

Elva mengungkapkan, bersama Anggota DPW PSI DKI menantikan kepastian bergabungnya Jokowi ke PSI.

Baca Juga: Relawan Bara JP Gelar KLB 19 Juni, Jokowi Berniat Hadir kalau Sudah Sembuh dari Alergi Kulit

Apalagi, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah secara gamblang menyatakan memilih PSI ketimbang partai lainnya untuk dilabuhkan.

"Iya tentu senang ya, kalau Pak Jokowi juga sudah menyebut beberapa, sudah berstatement beberapa kali, saya di PSI aja, kami juga menyambut dengan baik. Nanti sambil kita tunggu," ujar Elva di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 12 Juni 2025.

Tak hanya itu, Elva bahkan menyatakan mendukung penuh Jokowi menjadi ketua umum.

Saat ini, PSI sedang berproses menggelar Pemilu Raya pemilihan ketum PSI dan Jokowi berpeluang menjadi kandidat kuat.

"Dukung (Jokowi jadi Ketum PSI)," ucapnya.

Sementara, nama Jokowi sempat masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).  

Namun Jokowi tidak tertarik untuk menjadi ketua umum partai berlambang kabah tersebut.  

"Ndak lah, yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik yang punya kapasitas, kapasitas, punya kompetensi. Banyak calon yang sudah beredar kan banyak. Banyak sekali," kata dia saat ditemui, Jumat 6 Juni 2025.  

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut lebih tertarik menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).  

"Saya di PSI aja lah," katanya.  

Presiden Joko Widodo saat santap malam bersama Ketua umum PSI Kaesang Pangarep di Sun Plaza, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (7/2/2024) malam. [Antara/HO-PSI]
Presiden Joko Widodo saat santap malam bersama Ketua umum PSI Kaesang Pangarep. Nama Jokowi digadang-gadang menggantikan anaknya menjadi pucuk pimpinan PSI. [Antara/HO-PSI]

Meski tertarik bergabung ke PSI. Namun hingga saat ini belum dicalonkan untuk menjadi ketua umum PSI.  

"(Berarti di luar PSI tidak ada partai lain yang dipertimbangkan) Ya nggak tahu. Di PSI dicalonkan aja belum," jelasnya.  

PSI juga akan menggelar kongres pertama di Kota Solo pada Juli 2025 nanti.

Jokowi juga masuk dalam bursa calon ketua umum menggantikan Kaesang Pangarep.  

Bahkan banyak kader PSI yang mendukung agar Jokowi menjadi Ketum PSI kedepan.   

Jokowi menyebut masih mengkalkulasi peluang maju sebagai ketum PSI seperti apa.  

"Ya masih kalkulasi. Jangan sampai kalai nanti misalnya ikut, saya kalah," katanya.  

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, mengatakan, jika adanya usulan nama Joko Widodo atau Jokowi sebagai kandidat calon ketua umum PPP memang sengaja digulirkan.  

Menurutnya, mengenai keputusan akhir tetap berada di tangan Jokowi.  

Hal itu disampaikan Ade menanggapi soal nama Jokowi juga diusulkan menjadi calon ketua umum PSI.  

"Ya, ini kan lontaran, ini kan masukan, ini kan gagasan, ini kan pendapat. Biarkan saja ini bergulir, biarkan saja ini mengalir, biarkan saja ini berkembang," kata Ade kepada Suara.com, Sabtu 31 Mei 2025.  

Menurutnya, menjelang Kongres atau Muktamar partai wajar jika selalu muncul usulan-usulan.  

"Kan keputusan itu nanti ada di Pak Jokowi. Begitu, biarkan saja ini berkembang," katanya.  

Kendati begitu, Ade tetap mendoakan agar Jokowi mau menerima pinangan sebagai calon ketua umum PPP.  

"Insya Allah kami mendoakan, ada hidayah dari Allah SWT menjadikan Pak Jokowi memilih hatinya kepada PPP. Kami berikhtiar," ujarnya  

"Kita biarkan Pak Jokowi yang memilih sesuai dengan suasana kebatinannya. Biarkan Pak Jokowi yang menentukan sikapnya. Nggak usah kita ganggu itu. Begitu," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI