Amien Rais Tuding Jokowi 'Dalang' Upaya Pembunuhan Anaknya, ProJo: 100 Persen Fitnah

Selasa, 01 Juli 2025 | 17:39 WIB
Amien Rais Tuding Jokowi 'Dalang' Upaya Pembunuhan Anaknya, ProJo: 100 Persen Fitnah
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais menuduh Joko Widodo bertindak zalim terhadap anaknya. (bidik layar video)

Suara.com - Wakil Ketua Umum relawan Pro Jokowi atau ProJo, Freddy Damanik, merespons pernyataan Amien Rais yang menuduh Joko Widodo bertindak zalim terhadap anaknya, hingga ia mengaitkan dengan kecelakaan yang dialami oleh Hanafi Rais.

Menurut Freddy, Presiden ke-7 RI tersebut sudah terbiasa dengan narasi kebencian yang kerap disampaikan mantan Ketua MPR RI tersebut.

"Pak Jokowi sudah terbiasa dengan narasi narasi kebencian dari Amien Rais yang menyerang dirinya, baik sejak zaman beliau masih aktif jadi presiden maupun sampai sekarang," kata Freddy kepada Suara.com, Selasa (1/7/2025).

Menurut Freddy, saking seringnya Amien Rais menyerang Jokowi, rasanya justru seperti ada yang hilang bila Amien tidak menyerang Jokowi dengan narasi kebencian.

"Amien Rais secara konsisten memposisikan dirinya sebagai kritikus vokal terhadap Pak Jokowi, melontarkan berbagai narasi atau isu mulai dari kritik kebijakan, narasi kebencian hingga tuduhan serius yang sering dikategorikan sebagai hoaks dan fitnah, seperti skenario tiga periode, cawe-cawe Pilpres, ijazah palsu, bunker uang, hingga yang terakhir upaya pembunuhan anaknya Hanafi Rais," kata Freddy.

Freddy mengatakan semua narasi kebencian, tuduhan, fitnah, dan hoaks yang diucapkan Amien Rais selalu dibantah oleh pemerintahan Jokowi. Bahkan tidak jarang dibantah langsung oleh Jokowi saat masih menjabat sebagai presiden.

"Karena memang semuanya hanya tuduhan yang tidak berdasar, klaim yang tidak terbukti secara hukum, semuanya hanya narasi kebencian dan seringkali dengan diksi kasar, hanya untuk menyerang, mendiskreditkan, merendahkan Pak Jokowi, menggerakkan opini publik dan juga mungkin untuk mempertahankan eksistensi Amien Rais sendiri, yang kami lihat sudah tidak mempunyai pengaruh lagi dalam politik Indonesia," tutur Freddy.

Terkait tudingan Amien Rais, Freddy berkeyakinan Jokowi tidak akan menindaklanjuti dengan melaporkannya kepada kepolisian.

"Kami juga percaya Pak Jokowi tidak akan melaporkan Amin Rais ke polisi. Termasuk tuduhan upaya pembunuhan kepada anaknya Hanafi Rais," kata Freddy.

Baca Juga: 5 Fakta Kecelakaan Anak Amien Rais yang Tuding Jokowi Jadi Dalang: Mobilnya Dijepit?

Freddy menegaskan tuduhan Amien terkait upaya pembunuhan terhadap anaknya merupakan fitnah. Bahkan ia menilai Amien Rais tengah berhalusinasi.

"100 persen itu fitnah. Amien Rais halu lah kata anak zaman sekarang," kata Freddy.

"Jadi biarkan sajalah Amien Rais terus seperti itu, semoga Amien Rais sehat selalu," sambungnya.

Pernyataan Amien Rais

Sebelumnya Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais kembali membuka front perseteruan dengan Presiden ke7 RI Joko Widodo. Dia menuduh Jokowi merencanakan pembunuhan terhadap putranya, Hanafi Rais tahun 2020.

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat tersebut menuduh adanya keterlibatan rezim Jokowi tahun 2020 dalam upaya pembunuhan yang menargetkan putra sulungnya, Ahmad Hanafi Rais, melalui sebuah insiden kecelakaan lalu lintas.

Tuduhan serius ini disampaikan Amien Rais dalam sebuah video pendek, yang diunggah di kanal YouTube milik pakar hukum tata negara, Refly Harun, pada Sabtu, 28 Juni 2025.

Kolase foto Amien Rais, Jokowi, dan mobil Hanafi Rais yang kecelakaan di Tol Cipali tahun 2020. [Suara.com]
Kolase foto Amien Rais, Jokowi, dan mobil Hanafi Rais yang kecelakaan di Tol Cipali tahun 2020. [Suara.com]

Dalam video tersebut, Amien Rais dengan gamblang menuding keluarganya telah menjadi korban kezaliman selama pemerintahan Jokowi.

“Keluarga saya termasuk yang dizalimi oleh Jokowi. Anak sulung saya, Ahmad Hanafi Rais, oleh rezim Jokowi, pernah mau dibunuh dengan ploting yang cukup rapi," kata Amien Rais, dikutip hari Selasa (1/7/2025).

Amien Rais lalu melanjutkan, "Hanafi saat itu dalam perjalanan dari Jogja mau pulang ke Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2020."

Politikus senior itu kemudian membeberkan secara rinci kronologi kejadian yang ia yakini sebagai sebuah rencana pembunuhan terstruktur.

Menurutnya, kecurigaan sudah muncul sejak awal perjalanan Hanafi dari Semarang.

“Bila mobil Hanafi berjalan cepat, dua sedan misterius itu juga berjalan cepat. Bila mobil Hanafi pelan, dua sedan itu juga ikut pelan."

Lalu, "Rupanya, di Tol Cipali, km 112 sudah menunggu dua truk besar yang siap menyergap mobil Hanafi."

Tak hanya itu, Amien mengklaim, "Tentu dua sedan yang dinaiki oleh manusia Iblis itu, sudah berkomunikasi dengan manusia iblis yang lain yang mengendarai dua truk besar dan siap membunuh anak sulung saya."

Puncak dari insiden yang disebutnya sebagai penyergapan itu terjadi pada dini hari.

Amien Rais menggambarkan detik-detik mengerikan saat mobil Alphard yang ditumpangi Hanafi dihimpit oleh dua truk besar dalam sebuah skenario tabrakan yang mematikan.

“Nah, pada pukul 02.20 pagi hari, truk besar yang sudah menunggu dengan kecepatan tinggi menyalip mobil Hanafi dan truk yang satunya lagi mengejar mobil Hanafi dan mendadak truk yang berada di depan mengeram secara tiba-tiba, karuan saja mobil Hanafi menabraknya dan truk yang di belakangnya menyeruduk menghancurkan bagian belakang mobil Hanafi,” tambah Amien.

Akibat benturan hebat tersebut, Hanafi yang saat itu tidak mengenakan sabuk pengaman terpental keras ke depan hingga mengalami luka parah. Kondisi mobil yang ditumpanginya pun rusak berat.

“Mobil Alphard Hanafi hampir putus jadi dua bagian saking kerasnya tabrakan truk dari belakang. Sampai sekarang, Hanafi kalau berjalan sedikit kurang sempurna karena ada bagian tulang belakangnya yang retak dan nampaknya sudah nggak bisa diatasi lagi,” ungkapnya, menggambarkan dampak permanen dari kecelakaan tersebut.

Lebih jauh, Ketua MPR periode 1999-2004 itu menganalisis motif di balik dugaan upaya pembunuhan ini.

Ia meyakini bahwa target sebenarnya adalah dirinya, di mana serangan terhadap Hanafi Rais bertujuan untuk membungkam suara kritisnya terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi saat itu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI