Menurut laporan, motif di balik penganiayaan keji itu adalah karena korban menolak ajakan pelaku untuk merokok.
Video tersebut pertama kali menyebar di Facebook melalui akun bernama Lharry Ace Jr. sebelum akhirnya viral di berbagai platform, termasuk X di Indonesia.
Dalam video, selain kekerasan fisik, salah satu pelaku bahkan mengeluarkan sebilah pisau dan mengancam akan menusuk korban, menambah kengerian insiden tersebut.
Ayah korban baru melaporkan kejadian ini ke polisi pada 4 Juli 2025, setelah putranya harus dilarikan ke rumah sakit di Isabela, Basilan, untuk mendapatkan perawatan.
Karena kondisinya, korban kemudian dirujuk ke Kota Zamboanga untuk penanganan medis yang lebih intensif.
Pihak berwenang dari Kantor Polisi Regional 9 Filipina kini tengah melakukan penyelidikan mendalam atas kasus ini. Mereka sedang mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Sementara itu, Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (DSWD) Filipina telah turun tangan.
Mereka bekerja sama dengan pihak sekolah untuk memberikan layanan konseling kepada korban yang trauma. DSWD juga merencanakan program pembinaan yang tepat bagi para pelaku yang masih di bawah umur.
Pihak kepolisian setempat menegaskan akan mengajukan tuntutan yang diperlukan terhadap kedua tersangka untuk memastikan mereka bertanggung jawab atas perbuatannya.
Baca Juga: Cek Fakta: Verrell Bramasta Terjebak di Iran, Benarkah?
Masyarakat dan pihak sekolah berharap keadilan dapat ditegakkan, sembari menyerukan upaya yang lebih kuat untuk mencegah dan menghentikan kekerasan di lingkungan pelajar.