"Karena mungkin fasilitas sekolah yang kurang, dan orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain. Ruang kelas di sini ada 4, tapi 1 rusak parah. Dan yang dipakai itu cuma 3 kelas, itu juga belajar mengajar harus digabung, jadi kelas 1 dan kelas 2 itu belajar di 1 ruang kelas, kelas 3 dan 4, kelas 5 sama kelas 6 digabung, disekat gitu di kelasnya," terang Tati.
![Kondisi SDN Karaton 5 Pandeglang Banten dengan bangunan rusak hingga nyaris tanpa murid baru. [Yandi Sofyan/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/10/97447-kondisi-sdn-karaton-5-pandeglang-banten-dengan-bangunan-rusak-hingga-nyaris-tanpa-murid-baru.jpg)
Pihak Dinas Pendidikan pun mengakui masalah ini. Sekretaris Dinas, Nono Suparno, menyatakan bahwa kondisi bangunan menjadi faktor utama sepinya peminat dan berjanji akan memberikan perhatian khusus.
"Informasi yang kami terima, orang tua murid inginnya ke sekolah yang banyak siswanya dan bangunannya memadai. Dan atensi Pak Kadis agar minta murid yang sekolah di SD Negeri Karaton 5 meningkat, akan jadi perhatian khusus untuk direhab. Kalau sudah atensi gini, mudah-mudahan tahun 2026 sudah bisa dianggarkan," kata Nono.
Di tengah janji perbaikan yang masih harus menunggu anggaran, Tati hanya bisa berharap agar renovasi bisa segera terwujud untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
"Semoga bisa direnovasi, biar bisa menarik minat murid untuk daftar ke sini. Tapi katanya dari dinas kemarin ke sini bilang mau direnovasi," tukasnya.
Kontributor : Yandi Sofyan