Operasi senyap di Kolaka Timur ini menandai ketiga kalinya KPK melancarkan OTT sepanjang tahun 2025. Aksi ini menunjukkan konsistensi lembaga antirasuah dalam memberantas praktik korupsi di daerah.
Sebelumnya, pada 16 Maret 2025, KPK melakukan OTT terkait dugaan suap proyek di Dinas PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Kemudian pada 28 Juni 2025, giliran proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara yang diendus KPK.
Kini, mata publik tertuju pada Kendari, menanti babak selanjutnya dari drama OTT Kolaka Timur. Jawaban atas teka-teki ini sepenuhnya berada di tangan KPK, sementara Bupati Abdul Azis harus berjuang lebih keras untuk meyakinkan publik bahwa sambungan telepon yang tiba-tiba mati itu bukanlah sebuah pengakuan terselubung. (ANTARA)