“Konten seperti ini memanfaatkan naluri fight-or-flight kita,” ujarnya.
Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk membuat konten palsu yang sulit dibedakan dari kenyataan. Pakar mengimbau agar masyarakat selalu memeriksa sumber berita sebelum membagikan video viral, terlebih yang memuat klaim kematian atau peristiwa tragis.