Prajurit TNI AD Menjerit, Komisi I DPR Ancang-ancang Bentuk Panja Usut KPR Mangkrak Era Dudung

Selasa, 12 Agustus 2025 | 16:28 WIB
Prajurit TNI AD Menjerit, Komisi I DPR Ancang-ancang Bentuk Panja Usut KPR Mangkrak Era Dudung
Usut KPR Mangkrak Prajurit TNI AD, Komisi I DPR Buka Peluang Bentuk Panja

Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, mengatakan, bahwa Komisi I DPR RI akan mempertimbangkan membentuk Pantia Kerja atau Panja untuk mengusut masalah mangkraknya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) swakelola yang dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Wajib Perumahan (BP TWP) TNI AD.  

Ia mengatakan, terkait masalah ini DPR RI tak perlu membuat Panitia Khusus (Pansus), cukup dengan Komisi I membentuk Panja. 

"Kami tunggu seperti apa, ya tunggu seperti apa. Kalau itu simple ya enggak usah pakai pansus. Ya mungkin cukup tingkat panja. Karena itu urusan komisi satu," kata TB di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8/2025). 

Nantinya, kata dia, soal kemungkinan menbentuk Panja akan melibatkan soal urusan anggaran untuk menelusuri masalah mangkraknya program kredit perumahan untuk prajurit TNI AD tersebut. 

"Ya, begitu. Paling juga nanti melibatkan bagian anggaran dan sebagainya. Kecuali ini merembet kemana-mana ya mungkin pansus menurut hemat saya," ujarnya. 

Anggota Komisi I dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menyatakan bela sungkawa terhadap korban ledakan bom kadaluarsa di Garut, Jawa Barat (Jabar). [Suara.com]
Anggota Komisi I dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menyatakan bela sungkawa terhadap korban ledakan bom kadaluarsa di Garut, Jawa Barat (Jabar). [Suara.com]

Lebih lanjut, TB Hasanuddin mengatakan, usai masa reses DPR berakhir pada 15 Agustus mendatang, peluang membentuk Panja akan dibicarakan Komisi I DPR. 

"Kita lihat lah nanti sesudah tanggal 15 kita diskusikan. Dan kami terbuka lah pada saudara-saudara," katanya. 

Ia mengatakan, lewat Panja nanti Komisi I bisa memanggil pihak-pihak terkait soal program tersebut. Pihaknya juga terbuka mendatangi lokasi mangkraknya program kredit perumahan itu. 

"Panja juga bisa. Kita undang jika diperlukan. Kalau perlu ya undang prajurit-prajurit yang kena. Dan kalau perlu kami sudah siapkan untuk mendatangi tempat-tempatnya. Saya sudah punya datanya. Di tempat saya sudah ada 8 titik," katanya. 

Baca Juga: Viral Pria Lulusan S1 dan Jago Bahasa Inggris jadi Pemulung, Gibran Disorot: 19 Juta Pekerjaan Mana?

"Antara lain paling dekat di Purwakarta. Kemudian di Bekasi. Ada juga di Riau dan sebagainya," sambungnya. 

Ilustrasi sengkarut proyek perumahan prajurit TNI AD. [Fakartun]
Ilustrasi sengkarut proyek perumahan prajurit TNI AD. [Fakartun]

Kasus KPR Mangkrat Prajurit TNI

Untuk diketahui, ribuan prajurit muda TNI Angkatan Darat dari angkatan 2021–2023 menjerit. Gaji pokok mereka mengalami pemotongan hingga 80 persen untuk cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) swakelola yang dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Wajib Perumahan (BP TWP) TNI AD. 

Program perumahan yang bersifat wajib ini merupakan gagasan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 2021–2023, Jenderal Purnawirawan Dudung Abdurachman

Akibat potongan yang signifikan tersebut, banyak prajurit hanya menerima sisa gaji bulanan berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp300 ribu. 

Kondisi finansial yang kritis ini memaksa mereka untuk hidup sangat terbatas di barak militer, tidak lagi mampu memberikan dukungan finansial kepada keluarga, bahkan terpaksa berutang di kantin untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI