5 Pelajaran Hidup dari Adi Kusuma, Pemulung S1 yang 'Tampar' Keras Budaya Gengsi

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2025 | 22:10 WIB
5 Pelajaran Hidup dari Adi Kusuma, Pemulung S1 yang 'Tampar' Keras Budaya Gengsi
Ilustrasi pemulung. [4G WONG/Pixabay]

Suara.com - Kisah Adi Kusuma, seorang sarjana Teknik Industri yang kini bekerja sebagai pemulung, telah menyebar luas dan menyentuh hati banyak orang.

Di balik cerita viralnya, tersimpan pelajaran hidup yang sangat dalam dan relevan, terutama bagi kita yang hidup di zaman yang serba mengutamakan citra.

Alih-alih hanya merasa iba, ada baiknya kita mengambil hikmah dari perjuangan dan prinsip hidupnya.

Berikut adalah 5 pelajaran hidup yang bisa kita petik dari sosok Adi Kusuma.

1. Pendidikan Bukan Jaminan Jabatan, Tapi Jaminan Pola Pikir

Banyak yang kaget mendengar seorang lulusan S1 Teknik Industri bekerja sebagai pemulung. Namun, kisah Adi justru menunjukkan fungsi sejati dari pendidikan.

Pendidikan tinggi tidak selalu berakhir di kursi empuk perkantoran, tetapi ia membentuk pola pikir untuk bertahan hidup, memecahkan masalah, dan tetap rasional di tengah situasi tersulit sekalipun.

Cara Adi menjawab setiap pertanyaan dengan tenang, logis, dan tanpa drama adalah bukti bahwa pendidikannya telah membentuk karakternya menjadi seorang survivor yang tangguh.

2. Gengsi Tidak Akan Mengisi Perut

Baca Juga: Viral Video 15 Pria Intimidasi Dinas Perkim Aceh, Tantang Kapolda

Ini adalah "tamparan" paling keras dari kisah Pak Adi. Di saat banyak orang rela berutang demi gaya hidup atau malu melakukan pekerjaan yang dianggap "rendah", Adi Kusuma membuktikan bahwa gengsi adalah kemewahan yang tidak berguna saat perut lapar.

"Ini abang gini gak malu bang," tanya sang perekam.

"Yang penting mah ada pemasukan bang," jawabnya lugas.

Pengalamannya sebagai Business Analyst di perusahaan ternama tidak membuatnya tinggi hati. Ia rela menanggalkan semua gelar dan status masa lalunya demi satu tujuan mulia: mencari nafkah yang halal hari ini.

3. Pekerjaan Halal Adalah Harga Diri yang Sebenarnya

Di tengah banyaknya jalan pintas untuk mendapatkan uang, Adi Kusuma memegang teguh satu prinsip: kehalalan. Baginya, kehormatan sebuah pekerjaan tidak diukur dari seberapa bersih seragamnya atau seberapa megah kantornya, melainkan dari sumber rezekinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI