Keempat, melakukan perlawanan terhadap segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan pengkhianatan konstitusi.
Terakhir, menjadikan api proklamasi sebagai semangat perjuangan yang tak pernah padam.
"Kita hanya alat perjuangan, bukan tujuan untuk mengkayakan diri," katanya.
![Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (16/8/2025). [DOK. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/16/41562-megawati-soekarnoputri.jpg)
Megawati diketahui absen dalam agenda Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta.
Konfirmasi resmi datang langsung dari Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, yang memberikan keterangan kepada awak media mengenai ketidakhadiran Megawati.
"Presiden ke-5 konfirmasi terakhir berhalangan hadir untuk mengikuti upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka," kata Prasetyo di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).
Prasetyo lantas membeberkan alasan utama di balik keputusan Megawati untuk tidak menghadiri upacara pengibaran bendera Merah Putih pada pagi hari tersebut.
Menurutnya, Megawati memiliki agenda internal partai yang telah menjadi tradisi tahunan.
"Karena beliau memang ada agenda rutin 17 Agustus memimpin upacara khusus di DPP PDIP," kata Prasetyo.
Baca Juga: Refleksi Kemerdekaan Megawati: Bukan Hadiah, Tapi Hasil Cucuran Darah dan Air Mata
Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebelumnya juga telah memastikan bahwa Megawati Soekarnoputri, dijadwalkan akan memimpin Upacara HUT Kemerdekaan RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Iya. Kita akan ada upacara di Lenteng Agung. Saya kira ibu akan memimpin upacara di Lenteng Agung," kata Ganjar di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (14/8/2025).