"Tentu kalau ada insiden yang terjadi, itu di luar kemampuan anak-anak kita, dan saya bangga bahwa anak-anak Paskibraka Kabupaten Mamasa sungguh-sungguh telah memberi diri," ujar Welem.
Ia menegaskan bahwa insiden tersebut tidak mengurangi nilai perjuangan dan dedikasi yang telah mereka tunjukkan selama berbulan-bulan latihan.
Menurutnya, kesalahan teknis bisa terjadi pada siapa saja, tetapi mental dan komitmen untuk segera memperbaiki adalah yang utama.
"Mereka tanpa kenal lelah dalam latihan, dalam persiapan, dan hari ini juga mereka telah sungguh-sungguh memperlihatkan bahwa inilah bentuk komitmen dan penghargaan kita terhadap hasil perjuangan para pahlawan," tambahnya.
Bupati Welem melihat insiden ini dari sudut pandang yang lebih besar.
Ia menilai, semangat, integritas, dan nilai-nilai kebangsaan yang ditunjukkan oleh Paskibraka jauh lebih penting daripada sebuah kesalahan sesaat.
"Pengibaran Sang Merah Putih adalah komitmen kita tetap mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutupnya dengan tegas.
Kisah dari Mamasa ini menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi kesalahan di depan publik.
Bukan dengan caci maki, melainkan dengan dukungan dan apresiasi atas usaha keras yang telah dilakukan.
Baca Juga: 7 Fakta Mencengangkan di Balik Bebas Bersyaratnya Setya Novanto
Tim Paskibraka Mamasa telah membuktikan bahwa kegagalan sesaat bukanlah akhir, melainkan ujian untuk menjadi lebih kuat.
Bagaimana pendapatmu tentang reaksi sigap Paskibraka dan tanggapan bijak dari Bupati Mamasa? Yuk, bagikan pandanganmu di kolom komentar!