Beda Pendidikan Menkeu Purbaya dan Rocky Gerung yang Disuruh Belajar Ekonomi Lagi

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 16 September 2025 | 14:17 WIB
Beda Pendidikan Menkeu Purbaya dan Rocky Gerung yang Disuruh Belajar Ekonomi Lagi
Beda pendidikan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa vs Rocky Gerung (kolase)

Karier panjangnya di pemerintahan mencapai puncaknya ketika pada 8 September 2025 ia resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Pendidikan Rocky Gerung

Rocky Gerung lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 20 Januari 1959. Ia dikenal sebagai seorang filsuf, akademisi, penulis, dan pengamat politik yang tajam dalam berpendapat. Latar belakang pendidikannya sepenuhnya berada di jalur filsafat.

Rocky awalnya masuk Universitas Indonesia (UI) pada 1979 melalui jurusan Hubungan Internasional. Namun, ia tidak menuntaskan studinya di sana.

Ia kemudian pindah ke Jurusan Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, dan lulus pada 1986 sebagai Sarjana Sastra. Uniknya, Rocky tidak pernah mengambil ijazahnya ataupun mengikuti wisuda.

Selama 15 tahun, Rocky mengajar di UI sebagai dosen tidak tetap, membawakan mata kuliah seperti Filsafat Politik, Teori Keadilan, dan Metode Penelitian Filsafat.

Ia juga mendirikan Setara Institute, aktif menulis di jurnal akademik, dan semakin dikenal publik setelah rutin tampil di acara televisi debat politik serta kanal YouTube pribadinya.

Beda Pendidikan, Beda Cara Pandang

Perbedaan utama pendidikan Menkeu Purbaya dan Rocky Gerung terletak pada bidang yang mereka tekuni. Purbaya berasal dari dunia eksakta dan ekonomi, yang identik dengan hitungan, analisis data, serta teori kebijakan.

Baca Juga: Baru Menjabat Purbaya Yudhi Sadewa Sudah Disorot Media Asing, Disebut Menkeu Gaya Koboi

Saat kuliah di Teknik Elektro ITB, ia terbiasa berpikir terstruktur dan sistematis. Lalu ketika melanjutkan studi ekonomi di Purdue University, Amerika Serikat, kemampuannya makin tajam dalam membaca fenomena makroekonomi dengan kacamata global.

Berbeda dengan itu, Rocky memilih jalur humaniora, yaitu filsafat. Bidang ini lebih menekankan pada logika, etika, dan kebiasaan mengkritisi setiap asumsi di balik sebuah kebijakan atau peristiwa sosial.

Pendidikan filsafat inilah yang membentuk Rocky sebagai sosok yang selalu mencari makna di balik data yang dipaparkan ekonom seperti Purbaya.

Sebagai ekonom sekaligus pejabat publik, Purbaya cenderung menekankan solusi nyata, kebijakan fiskal, dan target pertumbuhan, misalnya ambisi 8 persen pertumbuhan ekonomi yang digagas Presiden Prabowo.

Sedangkan Rocky lebih melihat kebijakan dari sudut pandang keadilan dan filosofi politik. Ia tidak berhenti pada angka, tetapi mempertanyakan, apakah kebijakan tersebut benar-benar berpihak pada rakyat.

Inilah sebabnya kritik Rocky sering terdengar pedas, bahkan menohok, karena ia berangkat dari cara berpikir yang berbeda dengan pejabat seperti Purbaya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI