- Kebakaran hanguskan 350 kios di Pasar Induk Kramat Jati, kerugian capai Rp10 miliar.
- Sebanyak 121 pedagang terdampak, berjuang untuk bangkit dari puing-puing sisa kebakaran.
- Pemprov DKI janji relokasi cepat dan perbaikan standar keselamatan pasar.
Kebakaran ini sontak memicu kekhawatiran publik. Sebagai salah satu pusat distribusi pangan vital, terganggunya aktivitas di Pasar Induk Kramat Jati dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan buah di Jakarta, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Namun, Gubernur Pramono Anung menyatakan bahwa kebakaran hebat tersebut tak mengganggu persediaan pangan di ibu kota.
"Stok kita kan sebenarnya agak berlebih, sehingga apa yang terjadi di lapangan tidak mengganggu sama sekali," ujarnya di Balai Kota.
![Pedagang melihat puing-puing sisa kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (15/12/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/12/15/28018-kebakaran-pasar-induk-kramat-jati.jpg)
Apa Langkah Pemerintah?
Meskipun stok dipastikan aman, Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat. Relokasi untuk 121 pedagang terdampak dijanjikan akan selesai hanya dalam waktu lima hari.
"Sehingga para pedagang tetap bisa berdagang, dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru," kata Pramono.
Sementara itu, biaya pembangunan kios baru pun sepenuhnya ditanggung oleh Pasar Jaya. Tak hanya itu, bantuan tunai senilai Rp5 juta per pedagang juga digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi yang membutuhkan modal usaha, layanan kredit dari Bank Jakarta telah disiapkan.
"Saya yakin, ini pasti akan dipenuhi. Ini pedagang sungguhan," tutur Pramono.
Tragedi ini juga menjadi momentum untuk berbenah. Pramono berjanji akan meningkatkan standar keselamatan dalam pembangunan ulang Los C2, terutama terkait instalasi listrik untuk mencegah korsleting.
Baca Juga: 9 Fakta Terkini Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati: Dugaan Sumber Api Hingga Kerugian Rp10 Miliar
"Saya minta dalam renovasi yang akan dilakukan, untuk yang bersifat korsleting ini juga bisa dicegah lebih baik," katanya.
Selain itu, jumlah hidran di area pasar juga akan ditambah untuk meningkatkan kesiapan menghadapi potensi kebakaran di masa depan.
"Saya dibisikin oleh Pak Dirut, akan ditambah, karena memang perlu penambahan di tempat ini," ucap Pramono.
