Serbuan Coronavirus, Sektor Otomotif India Mulai Terpengaruh

Selasa, 03 Maret 2020 | 12:34 WIB
Serbuan Coronavirus, Sektor Otomotif India Mulai Terpengaruh
Ilustrasi pabrik pembuatan mobil [Shutterstock].

Suara.com - Rasa khawatir produsen otomotif terkait penyebaran Coronavirus atau COVID-19 di India mulai terasakan. Pasalnya, dampak dari wabah yang memiliki pusat penyebaran di Kota Wuhan, China itu dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan suku cadang kendaraan.

Veejay Ram Nakra, Divisi Otomotif Mahindra & Mahindra Limited atau M&M melaporkan bahwa pihaknya saat ini mulai mengalami krisis pasokan suku cadang.

"Memasuki bulan Maret, kami mengantisipasi tantangan pada pasokan suku cadang. Kami rasa ini akan berlanjut beberapa minggu k edepan sampai keadaan normal," demikian papar Veejay Ram Nakra, seperti dilansir dari Reuters.

Perayaan Kemerdekaan India (Wikimedia Commons)
Red Fort, salah satu landmark kota New Delhi, India. Di perayaan hari kemerdekaan (Wikimedia Commons)

Hal senada juga dirasakan Tata Motors. Saat ini, perusahaan yang dahulu memiliki manufaktur Tata Steel di Britania Raya itu sedang mencoba mengurangi dampak dari serangan Coronavirus yang belum juga membaik.

Dampaknya, sepanjang Februari 2020 pasar otomotif Negeri Bollywood mengalami penurunan. M&M melaporkan penjualan domestik mereka turun hampir separuhnya, yakni 42 persen. Sedangkan Tata Motors melaporkan penurunan sebesar 34 persen. Sementara Maruti Suzuki mengatakan total penjualan domestik turun 1,6 persen.

Di Indonesia sendiri, dampak Coronavirus sebenarnya juga membuat cemas para pelaku industri otomotif nasional. Jika berlarut, pasokan komponen pastinya akan ikut terganggu.

"Semua pelaku di Indonesia khawatir. Karena kalau terlalu lama pasti akan terkena imbas juga," ujar Yusak Billy, Direktur Inovasi Bisnis dan Penjualan PT Honda Prospect Motor (HPM), di Jakarta.

Baca Juga: Pakai Supercars Membuat Lelaki Makin Badung, Benarkah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI