Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menyebutkan kendaraan darat mulai menggunakan tenaga listrik, baik mobil, kendaraan besar (bus) sepeda, sekuter, dan sepeda motor listrik, termasuk pesawat terbang yang diharapkan kemudian beralih seluruhnya menggunakan kendaraan berbasis listrik.
Kekinian, pesawat udara masih menggunakan baterai dimensi gambot atau besar sehingga bobot kendaraan udara semakin berat dibandingkan pesawat bermesin BBM atau konvensional.

Dan di lain pihak, teknologi baterai yang digunakan saat ini belum dapat digunakan untuk menghasilkan kecepatan setara dengan pesawat udara kita kenal sekarang ini.
Chief Engineer dari ElektrikCar LLC Danet Suryatama PhD mengatakan bahwa untuk elektrifikasi sebuah kendaraan, baik pesawat terbang maupun mobil tidak harus menggunakan baterai sepenuhnya, tetapi bisa dipadukan tenaga hidrogen.
Sebagai bagian dari FGD, Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim secara resmi meluncurkan majalah elektronik Air Power Magz, sebuah majalah kedirgantaraan dan militer. Bisa diakses via Instagram @psapi.id