Indonesia Berpotensi Besar Menjadi Pemain Global di Industri Electric Vehicle

Minggu, 21 November 2021 | 08:36 WIB
Indonesia Berpotensi Besar Menjadi Pemain Global di Industri Electric Vehicle
Ilustrasi mobil listrik Morris Garage tipe MG 5 EV yang dipamerkan selama pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Banyak yang bisa dilakukan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar dan sumber daya yang banyak, tapi juga pengimpor bensin.

“Sehingga, menurut kami sangat penting terciptanya satu ekosistem untuk membangun dan berhasilnya EV di Indonesia,” ujar Andre dalam diskusi.

Dari sudut pandang ekonomi, pengamat ekonomi UI Toto Pranoto mengatakan masyarakat global sudah mulai beralih ke EV.

Dia mencatat secara global data penjualan EV naik 43 persen di tahun 2020 dengan penjualan hingga 3,2 juta unit.

Banyak pabrikan dunia sudah menargetkan akan segera masuk ke pasar EV. Norwegia bahkan sudah menargetkan 2025 negaranya sudah 100 persen menggunakan EV.

Kawasan industri di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan Maluku Utara, akan produksi baterai mobil listrik, sedang memasuki tahap konstruksi akhir [ANTARA/Abdul Fatah/am]
Kawasan industri di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan Maluku Utara, akan produksi baterai mobil listrik, sedang memasuki tahap konstruksi akhir [ANTARA/Abdul Fatah/am]

Problemnya di Indonesia, lanjut Pranoto adalah bagaimana mengembangkan manufaktur nasional, sehingga bisa mendorong industri yang menghasilkan produk yang atraktif bagi konsumen dan harga yang kompetitif dengan produk asing.

Selain itu, dukungan insentif dari pemerintah juga penting, soal pemotongan pajak kendaraan, atau insentif non materiil seperti pengecualian nomor ganjil-genap bagi EV.

“Dengan harga yang kompetitif dan dukungan kemudahan lainnya, menjadikan minat masyarakat untuk membelinya akan lebih baik,” kata Pranoto.

Direktur Hyundai Tri Wahono menyambung, masyarakat butuh diedukasi lebih dalam soal EV agar tidak ada resistensi.

Baca Juga: Kementerian ESDM Dorong Konversi Sepeda Motor Biasa ke Versi Listrik

Bagaimana dampak penggunaan EV terhadap lingkungan dan ekonomi nasional. Hal ini mengingat negara-negara di Asia Tenggara belum ada yang bergerak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI