Pemerintah Akui Pertamax Kotor meski Mahal: Sulfur Tinggi, Bensin Makin Boros?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 14 September 2024 | 16:39 WIB
Pemerintah Akui Pertamax Kotor meski Mahal: Sulfur Tinggi, Bensin Makin Boros?
Ilustrasi BBM, kenaikan Pertamax (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mereka menyatakan bahwa Pertamax 92 memiliki kandungan sulfur rendah.

"Pertamax memiliki RON 92 dan khusus dirancang untuk kendaran versi atau keluaran baru. Selain itu, faktor emisi yang dimilikinya mencapai 69.300 kg CO2/TJ. Adapun untuk kandungan sulfur maksimalnya adalah 130 ppm. Selain itu, jenis pertamax satu ini cocok untuk kendaraan yang memiliki kompresi 9:1 sampai dengan 10:1."

Apa bahayanya BBM tinggi sulfur?

Ilustrasi mesin mobil. (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi mesin mobil. (Pexels/Anna Shvets)

Mengacu artikel dari Tutorchase seperti yang telah Suara.com pantau, disebutkan bahwa:

"Ketika bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi dibakar, ia menghasilkan sulfur dioksida (SO2), gas berbahaya yang berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Ini sangat memprihatinkan karena sulfur dioksida merupakan kontributor utama hujan asam, yang dapat merusak ekosistem, merusak bangunan dan infrastruktur, serta menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia dan hewan."

Selaib itu, BBM tinggi sulfur juga bisa merusak mesin.

Selama pembakaran, belerang dapat bergabung dengan unsur-unsur lain untuk membentuk senyawa yang korosif.

"Senyawa korosif ini dapat merusak bagian-bagian mesin dari waktu ke waktu, yang menyebabkan penurunan kinerja mesin dan perbaikan yang berpotensi mahal.

Tutorchase juga menyuguhkan penjabaran bahwa kandungan belerang dalam bahan bakar juga dapat mempengaruhi efisiensinya.

Baca Juga: Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 Digelar 2 Minggu Lagi di Mandalika, Berikan Dampak Ekonomi Besar untuk Negara

Bahan bakar sulfur tinggi cenderung menghasilkan lebih sedikit energi panas saat dibakar dibandingkan dengan bahan bakar sulfur rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI