Suara.com - Kemacetan di Jakarta sudah menjadi bagian dari keseharian warganya. Dari pagi hingga malam, jalanan ibu kota kerap dipadati kendaraan yang bergerak lambat, membuat banyak orang frustrasi.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto, pun merespons keresahan ini dengan membentuk Tim Pemecah Kemacetan.
"Setiap hari kita dihadapkan dengan kemacetan yang menguras emosi. Banyak masyarakat yang sudah jenuh," ujar Karyoto di Jakarta, Senin (10/2).
Ia bahkan merasakan sendiri bagaimana warga semakin tidak sabar di jalan, terbukti dari suara klakson yang sering terdengar di tengah kemacetan.
Karena itu, ia menginstruksikan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya untuk segera membentuk tim khusus yang bertugas mengurai kepadatan lalu lintas di titik-titik rawan macet.
Tim Bergerak Cepat di Titik Kemacetan
Tim Pemecah Kemacetan ini tidak hanya bertugas seperti polisi lalu lintas biasa yang mengatur kendaraan di simpang jalan. Tim ini memiliki peran lebih aktif dan responsif.
Begitu ada laporan dari Traffic Management Center (TMC) atau petugas di lapangan tentang titik kemacetan yang stagnan, mereka akan langsung menuju lokasi dan melakukan langkah-langkah untuk mempercepat arus kendaraan.
Menurut Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, tim ini akan dikerahkan ketika kondisi lalu lintas benar-benar macet total atau stuck.
Baca Juga: Polda Metro Resmi Larang Penggunaan Klakson Telotet di Jalan Raya: Pengendara Bandel Bakal Ditilang!
"Saat ada simpul kemacetan yang parah, tim akan bergerak cepat untuk mengurai kepadatan," jelasnya.
Yang menarik, tim ini akan dibekali motor trail untuk membantu mobilitas mereka di tengah padatnya kendaraan.
Dengan motor ini, mereka bisa lebih cepat mencapai lokasi macet, terutama di jalan-jalan yang sulit diakses kendaraan roda empat.
Siap Siaga dengan 60-80 Personel
Tim Pemecah Kemacetan akan diperkuat oleh 60 hingga 80 personel yang siaga di beberapa titik strategis. Mereka akan terus bergerak dan berpindah tempat, tergantung dari kondisi lalu lintas.
Argo menegaskan bahwa tugas tim ini berbeda dengan polisi lalu lintas yang biasanya mengatur jalan di pagi, sore, atau malam hari. Jika polisi lalu lintas lebih bersifat statis, Tim Pemecah Kemacetan akan langsung bergerak ke titik-titik yang mengalami kemacetan ekstrem.
"Keberadaan tim ini akan memberikan solusi cepat di lokasi-lokasi yang benar-benar membutuhkan intervensi langsung," tambahnya.
Kemacetan di Jakarta, Masalah yang Tak Kunjung Usai
Jakarta memang tidak pernah sepi dari kemacetan, bahkan di akhir pekan sekalipun. Karyoto menyebutkan bahwa anggapan hari libur seperti Sabtu dan Minggu lebih lengang sudah tidak relevan lagi.
"Mungkin 10 atau 20 tahun lalu itu benar, tapi sekarang Jakarta tetap ramai, bahkan di hari libur," ujarnya.
Dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah, kemacetan di ibu kota memang menjadi tantangan besar.
Program ini diharapkan bisa menjadi solusi cepat dan efektif, setidaknya untuk mengurai titik-titik macet yang kerap membuat warga stres di jalan.
Apakah kehadiran Tim Pemecah Kemacetan akan benar-benar efektif? Waktu yang akan menjawab.
Namun, satu hal yang pasti, warga Jakarta akan sangat menyambut baik setiap upaya untuk membuat perjalanan mereka lebih lancar dan nyaman.