Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 16 April 2025 | 17:11 WIB
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
Peluncuran merek Xpeng di Jakarta pada 2 Maret 2025. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Xpeng pada tahun ini telah resmi masuk ke pasar mobil Indonesia dan memperkenalkan dua buah mobil listrik. Tetapi di negara asalnya Tiongkok, merek ini sudah diramalkan akan gulung tikar dalam waktu yang tak lama lagi.

Ramalan ini disampaikan para panelis yang berisi pakar industri otomotif China dalam acara Auto Market Hot Topics+ yang digelar Tencent News pada pekan ini.

Dalam diskusi ini yang dibahas adalah tiga startup mobil listrik China, Xpeng, Nio dan Li Auto

Xpeng dikenal dengan mobil listrik canggih, yang mengedepankan software canggih. Sementara Nio dikenal dengan teknologi penggantian baterai yang praktis. Li Auto di sisi lain dikenal dengan mobil-mobil EREV - mobil hybrid yang menggunakan bahan bakar minyak untuk menghasilkan listrik dan punya jarak tempuh jauh.

Mobil listrik Xpeng G6 dipamerkan di Jakarta pada awal Maret 2025. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Mobil listrik Xpeng G6 dipamerkan di Jakarta pada awal Maret 2025. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Zhu Xican, salah satu panelis yang merupakan pengajar Teknik Otomotif pada Universitas Tongji, China mengatakan Xpeng tak akan bertahan lama dan bahkan gulung tikar hanya dalam tempo 3 tahun.

Xpeng, terang Zhu, pada tahap yang masih awal ini terlalu mengandalkan software atau peranti lunak tapi tak peduli dengan bagian-bagian lain yang penting pada sebuah mobil.

Lebih lanjut Zhu mengatakan bahwa pabrikan yang menjual mobil di bawah 2 juta unit tidak akan bertahan lama, karena skalanya masih terlalu kecil sementara ongkos untuk riset terlalu tinggi.

"Jika ongkos riset kecil, maka pengembangan teknologi akan mandek. Sementara jika investasi riset terlalu tinggi dan penjualannya kecil, maka merek itu akan mati," tegas dia.

Pada 2024 kemarin, Xpeng hanya menjual sekitar 190.000 unit mobil, naik 34 persen dari tahun 2023. Pada 2025 ini, pabrikan tersebut menargetkan menjual 380.000 unit mobil.

Baca Juga: Mobil Listrik Xpeng X9 Resmi Meluncur dan Siap Jadi Penantang Denza D9 di Indonesia

Adapun pada 2024 kemarin, Xpeng berhasil meraih pendapatan sebesar 40,87 miliar yuan, naik 33,2 persen dari tahun lalu. Sementara pendapatan dari penjualan mobilnya naik 27,9 persen menjadi 35,83 miliar yuan.

Meski demikian, Xpeng belum meraup keutungan sama sekali. Perusahaan menelan kerugian sebesar 5,79 miliar yuan pada tahun lalu, berkurang cukup jauh dari kerugian pada 2023 yang mencapai 10,38 miliar yuan.

Dari tiga startup mobil listrik China itu, menurut Zhu dan panelis lain, Li Auto adalah yang masa depannya sedikit lebih cerah dengan penjualan lebih dari 500.000 unit pada tahun lalu.

Tetapi skenario terbaik menurut para analis, adalah tiga merek ini bersatu jika tak ingin bangkrut.

"Mereka harus merger, melakukan restrukturisasi dan bekerja sama secepat mungkin," terang Zhu.

Penilaian ini diamini oleh panelis lain, Li Yanwei dari Asosiasi Dealer Otomotif China. Ia mengatakan saat ini sudah ada terlalu banyak merek mobil listrik di China, yang pasarnya didominasi oleh BYD.

"Saya yakin tidak akan ada banyak perusahaan otomotif yang bisa bertahan, karena pada akhirnya ada BYD yang mendominasi. Saya tidak yakin ada perusahaan kecil lain yang bisa bertahan," kata Li. 

Sementara analis lain Yiran mengatakan Xpeng, Li Auto dan Nio harus mencapai penjualan minimal 2 juta unit agar bisa bertahan di pasar mobil listrik China yang volume penjualannya mencapai 20 juta unit per tahun. Ia meramalkan hanya akan ada 10 merek yang bertahan.

"Masa depan sebagian besar merek mobil listrik saat ini tidak jelas," kata dia.

Selain BYD, datangnya pemain baru di pasar mobil listrik seperti Xiaomi dan Huawei - yang punya nama besar dan modal lebih kuat - menjadi kendala lain bagi Xpeng dkk.

Xiaomi misalnya, yang penjualannya sudah hampir sama dengan Xpeng, dinilai bisa memberikan kepercayaan lebih pada konsumen bahwa layanan yang mereka berikan akan bertahan di jangka panjang.

Di Indonesia sendiri Xpeng baru saja memperkenalkan dua buah mobilnya, yakni X9 dan G6. Di Tanah Air, Xpeng menggandeng perusahaan ritel Eraja Active Lifestyle sebagai agen pemegang merek.

Meski demikian hingga saat ini harga dua mobil Xpeng itu belum diketahui. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI