Suara.com - Persneling atau sistem transmisi pada mobil, baik manual maupun otomatis, memegang peranan krusial dalam mengatur perpindahan gigi. Sistem ini memungkinkan mobil bergerak secara efisien sesuai dengan kebutuhan kecepatan dan kondisi jalan.
Secara sederhana, persneling mengubah rasio putaran mesin ke roda, di mana gigi rendah memberikan tenaga besar untuk akselerasi awal, sementara gigi tinggi mengoptimalkan efisiensi bahan bakar saat mobil melaju dengan kecepatan stabil.
Pada mobil manual, pengemudi secara aktif menggunakan pedal kopling untuk mengganti gigi, sedangkan pada mobil otomatis, perpindahan gigi terjadi secara otomatis berdasarkan putaran mesin dan beban kendaraan.
Namun, seringkali pemilik mobil manual mengalami kendala persneling yang terasa sulit dimasukkan atau bahkan tidak dapat berpindah gigi sama sekali. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab kondisi ini, mulai dari penyetelan komponen yang kurang tepat hingga adanya bagian yang mengalami kerusakan akibat pemakaian.
Dirangkum Suara.com dari resmi Daihatsu Indonesia, ada sembilan penyebab umum persneling mobil manual susah masuk beserta solusi praktis untuk mengatasinya. Dengan memahami penyebabnya, Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara Anda.
9 Penyebab Persneling Mobil Susah Masuk Lengkap Cara Mengatasinya

Berikut adalah sembilan penyebab umum mengapa persneling mobil manual Anda mungkin terasa sulit untuk dipindahkan saat mesin mobil dalam keadaan menyala, beserta dengan cara penanganan yang disarankan:
1. Setelan Kopling Kurang Tepat
Salah satu penyebab paling sering persneling susah masuk adalah setelan gerak bebas kopling (free play) yang terlalu besar. Kondisi ini umum terjadi pada mobil dengan transmisi manual.
Baca Juga: 5 Mobil Bekas Tipe Hatchback per April 2025: Nggak Pasaran, Harga Seperempat Brio RS CVT
Saat mesin mati, perpindahan gigi mungkin terasa normal, namun menjadi sulit saat mesin hidup. Solusinya adalah melakukan penyetelan ulang free play kopling sesuai dengan standar pabrikan.