Varian ini diharapkan diluncurkan pada paruh kedua tahun ini, jika penyegaran Model Y terus mengalami kinerja buruk.
Langkah ini menjadi sangat penting, mengingat pasar China menyumbang hampir 40 persen dari total penjualan global Tesla di kuartal pertama 2025, dengan angka penjualan ritel mencapai 134.600 unit.
Penurunan penjualan Tesla di China menunjukkan bahwa bahkan perusahaan terbesar pun tidak kebal terhadap tekanan kompetisi dan perubahan pasar.
Dengan karyawan yang menghadapi lingkungan kerja ekstrem dan produk yang mulai kehilangan daya tarik, Tesla perlu melakukan langkah strategis yang lebih agresif untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Apakah Tesla mampu bangkit kembali di pasar terpentingnya ini? Hanya waktu yang akan menjawab.