“Kami harus melihat semua opsi dan bekerja ke segala arah,” kata Toyoda.
Ia percaya bahwa dalam jangka panjang, mobil listrik hanya akan mencakup sekitar 30 persen dari total penjualan global, sementara teknologi lain akan tetap berperan dalam upaya mengurangi karbon.
Pendekatan ini juga mempertimbangkan aspek ekonomi. Jika transisi ke mobil listrik dilakukan secara mendadak, diperkirakan ada 5,5 juta pekerjaan di Jepang yang bisa terancam, terutama dari industri otomotif konvensional.
Mobil listrik memang memiliki keunggulan dalam hal zero tailpipe emissions, tetapi dampak lingkungannya tidak sesederhana yang dibayangkan.