Infografis
Suara.com - Toyota baru saja mengumumkan langkah besar yang mengejutkan dunia otomotif, terutama para penggemar Corolla. Mulai Mei 2025, seluruh varian non-hybrid Corolla akan dihentikan penjualannya di Jepang.
Ya, benar—mobil legendaris yang dikenal irit dan terjangkau ini akan mengucapkan selamat tinggal dalam versi mesin bensinnya. Tapi jangan buru-buru kecewa, karena ini justru menandai babak baru yang lebih canggih dan ramah lingkungan.
Dilansir dari Carscoops, langkah ini menunjukkan keseriusan Toyota dalam mempercepat transisi menuju kendaraan rendah emisi.
Mulai tahun depan, pasar Jepang hanya akan disuguhi Corolla dalam versi hybrid bermesin 1,8 liter.
Ini bukan keputusan tiba-tiba—Toyota sudah lebih dulu menerapkannya di Eropa sejak 2022. Artinya, tren global memang sedang bergerak ke arah kendaraan elektrifikasi penuh. Dan kini, giliran pasar domestik mereka yang mendapat giliran.
Mesin hybrid terbaru ini tentu bukan sembarangan. Untuk varian penggerak roda depan (2WD), gabungan tenaga dari mesin bensin dan motor listrik menghasilkan total tenaga sekitar 191 hp.
Sementara itu, varian E-Four—dengan tambahan motor listrik di roda belakang—menyuguhkan dorongan ekstra hingga 40 hp, menjadikan mobil ini lebih bertenaga dan efisien sekaligus. Kombinasi ini bukan cuma bikin berkendara lebih halus, tapi juga jauh lebih hemat bahan bakar.
Toyota juga melakukan pembaruan besar dalam hal fitur. Hampir semua varian kini dibekali dashcam depan dan belakang dengan perekam internal, serta sistem kunci digital yang praktis.
Ini bukan sekadar facelift atau perubahan mesin—Corolla kini tampil sebagai paket lengkap, baik dari sisi performa, teknologi, maupun keselamatan.
Baca Juga: Penjualan Mobil Honda Anjlok Paling Parah di April 2025, Sudah Kalah dari BYD
Berbicara soal keselamatan, teknologi yang ditanamkan juga mengalami peningkatan signifikan. Fitur seperti Blind Spot Monitor membantu pengemudi memantau area yang tak terlihat, sementara Safe Exit Assist memastikan pintu hanya terbuka dalam situasi aman.
