Nissan akan Tutup Pabrik di Jepang, Fokusnya Beralih ke India?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 17 Mei 2025 | 15:47 WIB
Nissan akan Tutup Pabrik di Jepang, Fokusnya Beralih ke India?
Nissan Magnite, mobil yang jadi andalan penjualan di India dan Indonesia. (Nissan Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nissan juga telah menjual 51% sahamnya di aliansi manufaktur India kepada Renault, sehingga Renault kini memiliki kendali penuh atas pabrik di Chennai.

Di Eropa, Nissan terus berkolaborasi dengan Renault dalam produksi Micra EV dan A-segment vehicle yang akan dirilis pada 2026.

Sementara di Jepang, Nissan bekerja sama dengan Mitsubishi Motors, yang memiliki 34% saham di Nissan, untuk mengembangkan mobil hybrid dan listrik bagi pasar Jepang, AS, dan ASEAN.

Kemitraan juga dikembangkan di Amerika Serikat, di mana Nissan berfokus pada segmen hybrid yang semakin diminati.

Di China, Nissan memperkuat posisinya dalam pasar new energy vehicle (NEV), sembari meningkatkan kapasitas ekspor.

Pengurangan Biaya dan Efisiensi Produksi

Nissan N7 (CarnewsChina)
N7, salah satu mobil yang akan jadi andalan Nissan. (CarnewsChina)

Sebagai bagian dari strategi pemulihan, Nissan menargetkan pemangkasan biaya produksi sebesar 20%, termasuk perampingan jumlah platform kendaraan dari 13 menjadi 7 pada 2035 untuk meningkatkan efisiensi manufaktur.

Perusahaan juga ingin mempercepat siklus pengembangan model baru, dengan target waktu 37 bulan untuk kendaraan pertama dan 30 bulan untuk model selanjutnya.

Selain itu, Nissan membatalkan rencana pembangunan pabrik baterai lithium-ion phosphate di Kyushu, Jepang, guna menghemat biaya operasional.

Baca Juga: Melirik Xpander Bekas Setelah Muncul yang Baru: Lebih Worth It Mana?

Restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan Nissan menunjukkan bahwa perusahaan ini tengah berupaya keras untuk keluar dari krisis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI