suara hijau

Mobil Berbahan Bakar Hidrogen Cair Toyota Sukses Rampungkan Balap Endurance, Bos Besar Jadi Driver

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 03 Juni 2025 | 21:31 WIB
Mobil Berbahan Bakar Hidrogen Cair Toyota Sukses Rampungkan Balap Endurance, Bos Besar Jadi Driver
Toyota GR Corolla H2 Concept yang menggunakan bahan bakar hidrogen cair berlaga ajang balap endurance Super Taikyu Fuji 24 Hours Race pada 31 Mei 2025. [Dok Toyota Newsroom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota Motor pada pekan ini mengumumkan mobil berbahan bakar hidrogen cair buatannya berhasil merampungkan balap endurance 24 jam, setelah sempat gagal di dua tahun sebelumnya.

Toyota mengerahkan mobil konsep TGRR GR Corolla H2 Concept yang menggunakan bahan bakar hidrogen cair dalam ajang balap endurance Super Taikyu Fuji 24 Hours Race tersebut.

Uniknya salah satu pembalap dalam ajang itu adalah Akio Toyoda, yang tidak lain adalah Chairman Toyota Motor Corporation dan juga cucu dari pendiri Toyota, Kiichiro Toyoda.

Dalam balapan yang berlangsung sehari penuh itu, mobil GR Corolla H2 Concept berhasil merampungkan 468 lap hanya menggunakan bahan bakar nitrogen cair.

Ini merupakan perkembangan yang sangat positif mengingat pada 2023 dan 2024 lalu, Toyota belum berhasil menyelesaikan balapan yang sama menggunakan bahan bakar baru tersebut.

Pada 2023 GR Corolla memang menjadi mobil pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar hidrogen cair.

Sayangnya ketika itu mobil dengan teknologi baru tersebut hanya bisa menyelesaikan 332 lap dan terhenti akibat adanya masalah pada komponen kelistrikan.

Sementara di 2024 kemarin, juga di ajang Super Taikyu Fuji 24 Hours Race, tim Toyota belum berhasil merampungkan balapan meski sudah bisa mencapai target melewati 30 lap dengan sekali pengisian bahan bakar hidrogen cair.

Toyota mengatakan keikutsertaan GR Corolla H2 Concept di ajang Fuji 24 Hours Race kali ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, memangkas bobot kendaraan dan mengurangi waktu pengisian bahan bakar.

Baca Juga: Lebih Ramah Lingkungan, Mobil Hidrogen di Indonesia Terkendala Regulasi

Toyota juga menekankan di balapan endurance ini pihaknya mengumpulkan data untuk pengembangan teknologi baru tersebut lebih lanjut untuk pada akhirnya bisa menciptakan kendaraan dengan energi yang lebih ramah lingkungan.

Dalam ajang balap yang sama, Toyota juga mengerahkan mobil Toyota GR86 Future FR Concept yang menggunakan bahan bakar bensin rendah karbon atau E20, yang diproduksi oleh ENEOS.

Bahan bakar E20, sesuai namanya, merupakan bahan bakar bensin yang mengandung 20 persen ethanol yang dikembangkan oleh ENEOS, perusahaan minyak raksasa Jepang.

Toyota GR86 Future FR Concept yang menggunakan bahan bakar rendah karbon E20 yang mengandung 20 persen Ethanol berlaga ajang balap endurance Super Taikyu Fuji 24 Hours Race pada 31 Mei 2025. [Dok Toyota Newsroom]
Toyota GR86 Future FR Concept yang menggunakan bahan bakar rendah karbon E20 yang mengandung 20 persen Ethanol berlaga ajang balap endurance Super Taikyu Fuji 24 Hours Race pada 31 Mei 2025. [Dok Toyota Newsroom]

Toyota GR86 Future FR Concept tampil lebih bagus dalam ajang ini, berhasil merampungkan 532 lap dan finish di urutan 13. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh bahan bakar ethanol di masa depan.

Lebih lanjut Toyota mengatakan bahwa pengembangan mobil berbahan bakar hidrogen cair dan E20 ini merupakan bagian penting dari strategi perusahaan untuk mencapai netralitas karbon lewat pendekatan multi-pathway.

Berbeda dari sebagian besar pabrikan otomotif dunia yang kini lebih fokus ke kendaraan listrik, Toyota meyakini bahwa kendaraan bermotor bisa mencapai netralitas karbon dengan pengembangan berbagai jenis mesin dan bahan bakar.

Toyota saat ini telah mengembangkan mobil hybrid yang terbukti sangat diterima di pasar otomotif dunia, sejak diperkenalkan pada akhir 1990an. Pada 2024 lalu, Toyota menjual sekitar 4,1 juta mobil hybrid di dunia.

Di Indonesia sendiri, Toyota kini menjadi pelopor pengembangan kendaraan berbasis hidrogen. Toyota pada Februari kemarin telah meresmikan fasilitas Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian hidrogen di berlokasi di xEV Center TMMIN Karawang Plant 3, Jawa Barat.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto mengatakan pembangunan HRS Toyota itu menandai angkah penting menuju transisi energi bersih.

“Peluncuran fasilitas HRS ini menandai langkah penting menuju transisi energi bersih, terutama dengan sumber daya energi terbarukan Indonesia yang melimpah seperti geothermal dan hidro untuk produksi hidrogen bersih," kata Nandi.

"Ini adalah langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target NZE 2060,” ujar lanjut Nandi.

Toyota Mirai, yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik, dipamerkan di GIIAS 2024. [Dok TAM]
Toyota Mirai, yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik, dipamerkan di GIIAS 2024. [Dok TAM]

Pada acara peluncuran ini, beberapa teknologi Hidrogen ditampilkan, termasuk griller hidrogen, cartridge, forklift sel dengan bahan bakar hidrogen, dan Toyota Mirai sebagai kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

HRS Toyota Indonesia memiliki dua tipe sistem tekanan yaitu 350 bar untuk pengisian forklift dan 700 bar untuk pengisian kendaraan Toyota Mirai dan truk FC.

Fasilitas HRS ini memakan investasi hingga lebih dari Rp 35 miliar dan melibatkan industri otomotif nasional, pemerintah, akademisi, Pertamina, PLN, BRIN, dan pemangku kepentingan lainnya.

Adapun fasilitas HRS Toyota ini merupakan stasiun pengisian hidrogen kedua di Indonesia, setelah PLN meresmikan fasilitas yang sama di Senayan, Jakarta pada tahun lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI