Ini sering kali dicapai dengan menggunakan material alternatif atau menyederhanakan proses produksi. Persaingan yang ketat di pasar ini juga menekan harga jualnya.
Kesimpulan Awal: Untuk biaya di muka, aftermarket jelas pemenangnya. Namun, ini baru babak pertama.
2. Uji Ketahanan: Investasi Jangka Panjang atau Buntung?
Inilah titik di mana konsep "untung" mulai bergeser. Ketahanan atau durabilitas adalah faktor kunci yang menentukan total biaya kepemilikan dalam jangka panjang.
-Ketahanan Suku Cadang Asli
Dirancang dengan spesifikasi yang sama persis dengan komponen bawaan, suku cadang asli memiliki tingkat keawetan yang terprediksi dan terjamin.
Tingkat presisinya yang tinggi memastikan tidak ada tekanan atau gesekan abnormal pada komponen lain di sekitarnya.
Memasang kampas rem asli, misalnya, tidak akan merusak piringan cakram karena material dan ukurannya sudah ideal.
-Ketahanan Suku Cadang Aftermarket
Baca Juga: Blackvue ELITE 8 Series: Solusi Dashcam Cerdas untuk Mobil Listrik
Kualitasnya seperti berjudi. Ada merek aftermarket premium yang kualitasnya setara atau bahkan melebihi OEM (biasanya untuk kebutuhan performa).
Namun, sebagian besar yang beredar di pasaran adalah produk dengan kualitas di bawah standar. Komponen yang tidak presisi dapat menyebabkan getaran, merusak bagian lain, atau aus jauh lebih cepat.
Anda mungkin berhemat Rp 500.000 hari ini, tapi harus mengeluarkan Rp 2.000.000 enam bulan lagi untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya. Inilah yang disebut "biaya tersembunyi".
3. Risiko Terbesar: Saat Klaim Asuransi Ditolak Mentah-Mentah
Ini adalah mimpi buruk setiap pemilik mobil yang jarang disadari. Menggunakan suku cadang non-orisinal, terutama untuk komponen vital yang terkait dengan keselamatan, dapat menjadi alasan bagi perusahaan asuransi untuk menolak klaim Anda.
-Bayangkan skenario ini