Dengan harga yang lebih agresif, ia bisa menyulitkan Raize yang start di Rp240 jutaan, apalagi bagi pembeli yang mengutamakan performa CVT halus, radius putar kecil, dan konsumsi BBM efisien.
Di sisi lain, banderol 300 jutaan membuat Magnite harus bersaing di wilayah model yang lebih mapan. Konsumen akan menimbang jaringan purnajual, fitur per trim, dan depresiasi.
![All New Nissan Magnite diluncurkan di Indonesia, Selasa (12/1/2021). [Nissan Global]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/12/19767-nissan-magnite.jpg)
Inilah kenapa perbedaan harga lintas negara jadi isu sensitif; value yang kuat di pasar A belum tentu terasa sama di pasar B.
Nissan Magnite pada dasarnya menawarkan paket yang solid untuk SUV kompak: mesin 1.0 turbo 100 PS, torsi 160 Nm, CVT responsif, serta ground clearance 186 mm yang siap menghadapi jalan harian.
Namun, jurang harga antara India dan Indonesia mencapai sekitar Rp114 juta membuat value-nya di sini kurang menggigit.
Jika banderol lokal bisa lebih dekat ke patokan India, Magnite punya peluang besar jadi kuda hitam, bahkan penekan serius bagi Raize.
Sampai itu terjadi, pembeli Indonesia akan terus menimbang antara nama besar, jaringan, fitur, dan tentu saja, harga.